MEDAN (Waspada): Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin menyebutkan Datuk Bandar Kajum adalah utusan Sultan Siak.
Pernyataan itu disampaikan Pj Gubernur Sumatera Utara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sumatera Utara, H Parlindungan Pane SH, M.Si, Sabtu (8/6).
Pj Gubsu juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara Haul ke-127 Tahun Wafatnya Datuk Bandar Kajum. “Datuk Bandar Kajum adalah utusan Sultan Siak yang kemudian mendirikan suatu pemukiman yang menjadi cikal bakal nama Kota Tebingtinggi,” kata Pj Gubsu.

Ketua Umum Panitia, Datuk Muhammad Arif didampingi Sekretaris Umum Datuk Rizki Maulana Djamil dan Bendahara Imelda Sari menyampaikan kepada waspada.id, Senin (10/6), Haul Ke-127 Tahun Wafatnya Datuk Bandar Kajum, Pendiri Kota Tebingtinggi ini dilaksanakan di Komplek Pemakaman Datuk Bandar Kajum, Kota Tebingtinggi, Sabtu (8/6) dihadiri oleh Pj Gubsu yang diwakili Kadis PMD Provsu, Pj Wali Kota Tebingtinggi diwakili oleh Plt Sekdako H Kamlan Mursyid, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi Basyaruddin serta unsur Forkopimda dan para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Zuriat Negeri Padang yang disebut Tigo Setali Negeri Padang, yaitu keturunan Raja Jamta, Datuk Bandar dan Syekh Hasyim serta undangan lainnya.
Pj Wali Kota Tebingtinggi Muttaqien Hasrimi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt Sekdako H Kamlan Mursyid menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mengenang sekaligus meneladani H Abdul Karim gelar Datuk Bandar Kajum yang sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan patriotisme.
“Diharapkan peran serta yang lebih lagi dari para Zuriat Haji Abdul Karim gelar Datuk Bandar Kajum untuk bersama-sama Pemko Tebingtinggi dalam membangun dan memajukan Kota Tebingtinggi yang kita cintai ini,” sebut Pj Wali Kota.
Sedangkan perwakilan Zuriat Tigo Setali Negeri Padang (keturunan Raja Jamta, Datuk Bandar dan Syekh Hasyim) Datuk H Dhodi Thahir menyebutkan, peringatan Haul ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat seluruh zuriat sekaligus menegaskan bahwa mereka masih ada dan dihargai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Tebingtinggi.

Peringatan Haul Ke-127 Wafatnya Datuk Banda Kajum ini sarat dengan Budaya Melayu, bahkan perangkat peralatan yang dipergunakan pada acara tersebut juga merupakan warisan budaya yang telah berumur ratusan tahun. “Dikarenakan beliau adalah seorang bangsawan Melayu, Peringatan Haul wafat beliau wajib diiringi dengan prosesi adat diraja,” ujar Pakar Budaya Melayu Tengku Muhar Om Tatok.
Acara diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran, laporan Ketua Panitia Datuk Muhammad Arif dilanjutkan pembacaan sejarah singkat Datuk Bandar Kajum yang disampaikan oleh Datuk Rizki Maulana Djamil selaku turunan ke-5 Datuk Bandar Kajum.
Sedangkan sambutan perwakilan Zuriat Tigo Setali Negeri Padang disampaikan oleh Datuk Dhody Thahir dan diakhiri dengan prosesi ziarah oleh para pejabat didampingi para zuriat. (ka)