SIDIKALANG (Waspada):Petani cabai merah di Kabupaten Dairi,menjerit.Pasalnya harga komoditi pertanian itu anjlok sejak Agustus 2021.Hingga memasuki Minggu ke empat Januari 2022,harga masih tetap anjlok yakni Rp 8000/kilogram.
Beberapa petani cabai merah di kecamatan Parbuluan,Selasa (25/1) mengatakan sangat terpukul dengan harga itu.Sebab mengurus cabai merah mulai dari penanaman harus dengan maksimal.
Rumasti Sigalingging,56 petani cabai merah di desa Siarung arung mengatakan,tanaman cabainya sebanyak 2000 batang,mulai panen perdana Oktober 2021 tetap dengan harga murah,mulai dari Rp 8000-Rp 10.000/kg.Sekarang buah cabai sudah mulai habis.
Kalau dihitung hitung dengan modal sejak penanaman hingga tiba masa panen,minimal harga cabai Rp 15.000/kg baru dapat beruntung,sebutnya.
Saat ditanya penyebab harga cabai anjlok,Rumasti mengaku tidak tahu.
Pantauan Waspada,Selasa (25/1) di pekan tradisional Sumbul kecamatan Sumbul,harga cabai merah masih anjlok yakni Rp 8000/kg.
Mangapul Marbun,40 warga Kelurahan Sumbul,selaku kolektor cabai mengatakan anjloknya harga cabai merah karena produksi cabai membanjiri pasar.Hampir semua daerah dibanjiri cabai.
Dikatakan,pulau jawa sekarang juga di dibanjiri produksi cabai,membuat harga anjlok. Harga cabai bukan saja hanya di Dairi anjlok,tetapi diseluruh daerah.(a24/B)

Keterangan foto:
SALAH seorang petani cabai merah di desa Siarung arung kecamatan Parbuluan,Rumasti Sigalingging saat panen mengaku sangat terpukul dengan anjloknya harga cabai merah.Waspada/Natar Manalu