BINJAI (Waspada): Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Binjai siap mengabdi untuk rakyat Kota Binjai dan juga turut mensukseskan program Pemko Binjai, khususnya dalam bidang Kesehatan.
Hal itu dikatakan Ketua IDI Cabang Binjai, dr.Evandoni, M.Kes pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 IDI yang digelar di Lapangan Merdeka Binjai, Selasa (25/10). Kegiatan itu juga dibuka langsung oleh Walikota Binjai, Drs.Amir Hamzah, MAP.
Evandoni menuturkan, sesuai tema acara, “IDI Berbakti Untuk Negeri Mengabdi Untuk Rakyat” dan Satu IDI Terus Maju, IDI Cabang Binjai siap mengabdi utk rakyat Kota Binjai dan turut mensukseskan program kerja Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, khususnya dalam bidang kesehatan.
“Saat ini anggota IDI Cabang kota Binjai tersebar di 11 Rumah Sakit, 8 Puskesmas, 18 Puskesmas Pembantu (Pustu), 40 klinik kesehatan, dan praktek mandiri. Dalam rangka mensukseskan program kerja, kami dari IDI memohon perhatian dan dukungan dari Walikota Binjai, di mana para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya adalah garda terdepan dalam pelayanan Kesehatan,” ucapnya.
Hadir pada kegiatan itu, Walikota Binjai, Forkopimda Kota Binjai, Ketua DPRD kota Binjai, Kajari Kota Binjai, Kapolres Kota Binjai dan jajaran, Kadiskes Kota Binjai, Direktur RSUD dr,R.Djoelham, Kadis se Kota Binjai, pejabat eselon 1 dan 2, kepala puskesmas dan camat se Kota Binjai.
Ia juga menjelaskan bahwa IDI adalah satu-satunya organisasi profesi dokter yang diakui oleh pemerintah yang tertuang dalam UU Praktek Kedokteran No 29 thn 2004 Bab 1 Pasal 1 ayat 12.
IDI sebutnya berawal dari perhimpunan yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, lalu berubah namanya menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI).
Menurut Prof. Bahder Djohan (Sekretaris VIG selama 11 tahun, 1928-1938), perubahan nama ini berdasarkan landasan politik yang menjelma dari timbulnya rasa nasionalisme (di mana dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua), sehingga membuat kata indische menjadi Indonesische dalam VIG.
Dengan demikian, profesi dokter telah menimbulkan rasa kesatuan atau paling tidak meletakkan sendi-sendi persatuan.
Terangnya lagi, Bahder Djohan mengatakan pula, “tujuan VIG ialah menyuarakan pendapat dokter, di mana pada masa itu persoalan yang pokok ialah mempersamakan kedudukan antara dokter pribumi dengan dokter Belanda dari segi kualitasnya”.
Tahun 1940 VIG mengadakan kongres di Solo. Kongres tersebut menugaskan Prof. Bahder Djohan untuk membina, dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.
Saat itu telah berkumpul 3000 istilah baru dalam dunia kedokteran. Usaha VIG lainnya adalah peningkatan gaji (upah) dokter ‘melayu’ agar mempunyai derajat yang sama dengan dokter Belanda, yang berhasil mencapai 70% dari jumlah semula (50%).
Selain itu, pemberian kesempatan dan pendidikan bagi dokter ‘Melayu’ menjadi asisten dengan prioritas pertama.
Tahun 1943
Dalam masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai. Lahirnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
30 Juli 1950
PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) yang diketuai Dr. Abdoelrasjid dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) menyelenggarakan rapat; Atas usul Dr. Seno Sastromidjojo dibentuklah panitia penyelenggara Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI), yang diketuai Dr. Bahder Djohan. Panitia ini bertugas menyelenggarakan ‘Muktamar Dokter Warganegara Indonesia’.
Kegiatan ini bertujuan untuk ‘mendirikan suatu perkumpulan dokter warganegara Indonesia yang baru, dan merupakan wadah representasi dunia dokter Indonesia, baik dalam maupun ke luar negeri’.
22-25 September 1950
Muktamar pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park, yang kemudian menjadi gedung pertemuan Kotapraja Jakarta. (sekarang telah digusur).
Sebanyak 181 dokter WNI (62 di antaranya datang dari luar Jakarta) menghadiri Muktamar tersebut.
Dalam muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo (sekarang Prof.) terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.
Dr. Soeharto (pantia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu), atas nama sendiri, dan atas nama pengurus lainnya.
Yakni, Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga menghadap notaries R. Kadiman untuk memperoleh dasar hukum berdirinya perkumpulan dokter dengan nama ‘Ikatan Dokter Indonesia’, yang dalam Anggaran Dasarnya pada tahun 1952 berkedudukan “sedapat-dapatnya di Ibukota Negara Indonesia” dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan”.
Kata ‘Ikatan” yang terdapat dalam nama perkumpulan ini merupakan usul yang dikemukakan Dr. R. Soeharto.
Dalam periode pengurusan IDI ini, Dr. Tan Eng Tie (bendahara IDI enam kali berturut-turut) ditugaskan membeli gedung IDI (sekarang) di Jalan Sam Ratulangi, Jakarta dari seorang warga Negara Belanda seharga Rp 300.000.
Sejak itulah, pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melayarkan bahtera organisasinya ditempat tersebut.
Tahun 1953
IDI diterima menjadi anggota World Medical Association (WMA) yang menghimpun semua organisasi kedokteran di dunia.
Pada tahun ini, Dr.H.R. Soeharto terpilih kedua kalinya menjabat sebagai Ketua Umum PB IDI.
IDI memprakarsai berdirinya Confederation of Medical Association in Asia and Oceania (CMMAO) dan sejak itu, IDI aktif menjadi anggota organisasi tersebut.
Semakin Profesional
Sementara itu pada kata sambutannya, Walikota Binjai, Drs.Amir Hamzah, MAP enyampaikan semoga para dokter Indonesia, khususnya dokter di Kota Binjai semakin profesional dalam menjalankan tugas sesuai dengan pelayanan medis.
Sehingga mendukung dan mencapai misi pembangunan Kota Binjai dan terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien dan profesional.
Kemudian dapat berkolaborasi dengan pemerintah Kota Binjai dalam melayani masyarakat dan membantu kota itu ke arah yang lebih baik.
Dalam peringatan ke 72 tahun itu, IDI Binjai juga menyelenggarakan pelayanan bakti sosial (baksos), seperti donor darah 68 orang, periksa lab darah 108 orang, dan periksa kesehatan sebanyak 126 orang. (cbud)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.