KISARAN (Waspada): Perekrutan Anggota Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), Panwaslu Kec Kota Kisaran Barat, Bawaslu Asahan dinilai tidak beretika dan profesional karena tidak memprioritas warga lokal namun menempatkan dari wilayah lain.
Berdasarkan Pengumuman Anggota Panwaslu Kelurahan/Desa Terpilihnya 2023, No : 001/KP. 01.00/SU-01.09/02/2023 yang dikeluarkan Panwaslu Kec Kota Kisaran Barat, Sabtu (4/2), meluluskan 13 Calon PKD, salah satunya Kel Dadimulyo dengan nama Goznizal, padahal dicek bahwa yang bersangkutan bukan warga Dadimulyo, sedangkan warga lokal Yuniar Rahman, yang juga sebelumnya pernah punya pengalaman menjadi PKD beberapa kali dinyatakan tidak lulus.
Pemuda Muhammadiyah Kel Dadimulyo, M Safri Aji menyatakan keberatannya, dan telah menyampaikan dalam bentuk tanggapan masyarakat yang disampaikan ke Panwaslu Kec Kota Kisaran Barat.
“Saya tidak tau sebenarnya faktor penilaiannya Panwaslu Kec Kota Kisaran Barat, sehingga warga Dadimulyo, bisa gak lulus di wilayahnya, malah orang lain yang bukan warga Dadimulyo lulus,” jelas Aji.
Aji menuturkan tentunya ini akan menjadi pandangan buruk masyarakat kepada Bawaslu, baru saja tahapan Pemilu sudah dinilai tidak profesional.
” Ini baru permulaan, saya minta Panwaslu Kecamatan untuk terbuka dan transparan, dan mau memberikan hasil wawancara dan rekamannya untuk dilihat publik. Bawaslu Asahan harus ambil peduli dalam hal ini, karena ini menyangkut nama baik Bawaslu dan Kel Dadimulyo,” kata Aji.
Sedangkan Lurah Dadimulyo Rudi Candra Daulay, meminta penjelasan Panwas Kec Kota Kisaran Barat, untuk PKD wilayahnya kenapa bukan warga Dadimulyo.
“Apakah warganya tidak layak dan tidak cakap untuk jadi PKD untuk Pemilu 2024,” jelas Rudi.
Sementara di lain tempat Anggota Panwaslu Kec Kota Kisaran Barat Arif Hidayat, dihubungi Waspada via Whats App, belum bisa memberikan penjelasan terkait masalah ini dan meminta waktu hingga Senin (6/2) untuk memberikan jawaban tersebut.
“Kami akan jawab hari Senin ya,” kata Arif. (a02/a19/a20)
