TOBA (Waspada) : Deputi Bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarvest), Odo R.Manuhutu menyesalkan minimnya peranan Pemkab Toba dalam mempersiapkan penyelenggaraan F1H2O kedua 2024 di Balige, Sabtu (2/3). Dalam konferensi pers yang digelar di Media Center F1H2O di Pelabuhan Muliaraja Napitupulu Balige, Odo menyampaikan akan mempertimbangkan relokasi penyelenggaraan F1H2O tahun 2025 ke daerah lain yang dinilai lebih siap.
Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Bupati Toba Poltak Sitorus, Odo mengakui menurunnya peranan Pemkab Toba dari penyelenggaraan pertama tahun lalu. Rencana pemindahan lokasi ini bukan tanpa pertimbangan, pihaknya selaku kementerian yang mengkoordinir event besar ini terpaksa memberikan kritikan pedas sebagai bahan evaluasi kepada Pemkab Toba selaku tuan rumah dan Bupati Toba, Poltak Sitorus sekaligus pengampu kegiatan.
Salah satu sorotan tajam yang disampaikan Odo adalah terkait kebersihan Kabupaten Toba dari sampah. Sebelumnya, Odo merencanakan perjalanan udara dari Jakarta tujuan Bandara Kualanamu, namun memilih perjalanan ruta Jakarta-Bandara Silangit khusus untuk melihat bagaimana kesiapan Pemkab Toba salah satunya dari keberhasilan sampah.
“Sayangnya sepanjang jalan kiri dan kanan mulai dari Bandara Silangit hingga ke Balige masih banyak sampah plastik. Menjual pariwisata tidak hanya sekedar menampilkan budaya, alam dan atraksi dan lainnya, namun sangat penting mengelola kebersihan sehingga wisatawan merasa tenang dan nyaman,” ujar Odo R. Manuhutu.
Disampaikan Odo, Pemkab Toba khususnya Bupati dari penilaian Kemenkomarves tidak koperatif dalam menyambut event internasional yang sudah dua kali diselenggarakan di Toba namun belum ada kesan keseriusan tuan rumah yang benar – benar siap untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Tak hanya kesiapan Pemkab pada F1H2O 2024 ini saja, sebelumnya Odo juga memflasback penyelenggaraan event Aquabike Jetski World Championship yang diselenggarakan di empat kabupaten kawasan Danau Toba. Odo mengakui, dari keempat kabupaten tersebut, kabupaten Toba merupakan kabupaten yang tidak totalitas dalam menyambut event internasional tersebut.
“Jangan salahkan akan dilakukan evaluasi pemindahan tempat tuan rumah pelaksanaan F1H20 berikutnya ke kabupaten lain sekitaran Danau Toba yang memang totalitas menerima untuk memaksimalkan DPSP yang mampu meningkatkan kunjungan wisata melalui promosi event internasional,” tegas Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata.
Terkait rencana pemindahan lokasi F1H2O selanjutnya, Bupati Toba tidak memberikan tanggapan apapun. Terkait kebersihan, Poltak mengaku telah melakukan gotong-royong dengan mengarahkan ASN selama 3 tiga minggu sebelum pelaksanaan F1H2O di Balige.
“Kita sudah melakukan upaya maksimal dalam kebersihan dan saat ini petugas kebersihan sudah di kerahkan totalitas di kota Balige, terlebih di sekitaran venue,” ujar Poltak menanggapi.
Pemindahan lokasi F1H2O kemungkinan akan dilaksanakan di Kabupaten Samosir, pasalnya Odo sempat penyinggung soal pertumbuhan amenitas termasuk hotel baru di kabupaten Samosir. Dia mencontohkan, berdirinya Mariana Hotel di Tuktuk dan dua hotel besar lainnya akan segera rampung menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memutuskan lokasi F1H2O berikutnya. (rg)