PEMATANGSIANTAR (Waspada): Penting menjaga kesatuan dan kerukunan umat di Kota Pematangsiantar, mengingat kota itu terdiri beragam etnis, agama dan budaya.
“Jangan sampai terpecah belah dan mudah terhasut informasi yang tidak dapat mempertanggungjawabkannya,” tegas Wali Kota Susanti Dewayani saat perayaan Maha Thriruvilla di Shri Mariamman Kuil, Jl. Diponegoro, Minggu (16/7).
Wali Kota juga mengajak agar saling menghormati antar pemeluk agama dan budaya serta menyikapi keberagaman dan perbedaan diantara semua secara secara arif dan bijaksana serta jangan sampai perbedaan di antara semua menjadikan perpecahan.
“Tapi, jadikanlah perbedaan sebagai perekat untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, hingga Pematangsiantar agar selalu terjaga kerukunannya, masyarakat hidup aman dan tenteram. Semoga ke depannya hubungan antar umat beragama, termasuk umat Hindu dengan Pemko tetap terjalin dengan baik dan harmonis,” imbuh Wali Kota.
Menurut Wali Kota, perayaan Maha Thriruvilla bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya untuk wisata religi. “Sebab, tidak setiap saat kegiatan itu terlaksana, hanya ada di waktu tertentu yang telah terjadwal, hingga dapat menjadi promosi wisata Pematangsiantar.”
“Hal ini sejalan dengan keinginan kita agar Pematangsiantar tidak sekedar menjadi kota transit wisawatan yang hendak menuju Danau Toba, namun harapan menjadi destinasi, seperti yang telah ada gaungnya, destinasi yes, transit no,” tegas Wali Kota.
Menurut Wali Kota, dia merasa kagum dan berbahagia bisa menghadiri perayaan itu bersama umat Hindu. “Momen ini menunjukkan betapa rukun dan kuatnya hubungan silaturahmi antara umat beragama di Pematangsiantar.”
“Perayaan Maha Thriruvilla, selain untuk penyucian diri, juga agar terhindar dari hal-hal yang tidak benar dan merupakan kegiatan sakral sebagai simbol rasa syukur serta penghormatan umat Hindu kepada Sang Pencipta,” imbuh Wali Kota.
Menurut Wali Kota, kegiatan itu sangat penting, bukan hanya bagi umat Hindu, juga bagi masyarakat luas dalam meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ibadah bagi semua serta mengharapkan dapat mendorong umat Hindu untuk mengisi jiwanya dengan nilai-nilai keimanan yang implementasinya dapat terlihat dalam pola tingkah laku sehari-hari.
Wali Kota juga mengharapkan kegiatan itu dapat bermakna sebagai simbol untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan antara umat Hindu dengan umat beragama lainnya di Pematangsiantar.
“Inilah salah satu bukti toleransi di Pematangsiantar yang sangat heterogen. Semoga toleransi ini tetap terjaga, bahkan lebih meningkat lagi ke depannya, hingga dapat mempercepat terwujudnya kota sehat, sejahtera dan berkualitas, demi Pematangsiantar bangkit dan maju,” harap Wali Kota.
Sebelumnya, Pandita Mitun Krisna bersama Pandita Murti dan Pandita Minder, senada mengucapkan terimakasih dan penghormatan yang tinggi kepada Wali Kota yang telah meringankan langkah dan berkenan hadir dalam perayaan Maha Thriruvilla.
“Kami juga bangga melihat Pematangsiantar yang selalu konsisten dalam kegiatan keagamaan, baik dari pemerintah daerah, Polri dan TNI serta organisasi masyarakatnya selalu mendukung. Kami juga sangat bangga dan salut di tiap kegiatan keagamaan umat Hindu dalam kepemimpinan Ibu Wali Kota selalu meringankan langkah untuk hadir, meski kami ketahui begitu sibuk dengan kegiatan-kegiatan lainnya,” imbuh Krisna.
Kedatangan Wali Kota bersama rombongan mendapat sambutan hangat dari pengurus Shri Mariamman Kuil dan para umat Hindu dengan iringan musik gendang serta pengalungan bunga tanda penghormatan dan memakaikan pakaian khas umat Hindu.
Tampak hadir Kepala Satpol PP Pariaman Silaen, Kabag Prokopim Suherman, Camat Siantar Selatan Jupiter Sitepu, Kapolsek Siantar Selatan, Lurah Karo dan lainnya. (a28)