Pensiunan Pejabat Tapsel Halal Bi Halal Bersama Syahrul Pasaribu

  • Bagikan

P.SIDEMPUAN (Waspada): Para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan mantan pejabat di Pemkab Tapanuli Selatan menggelar halal bi halal bersama Bupati Tapsel dua periode Syahrul M. Pasaribu.

“Acaranya Rabu kemarin di Rumah Makan Batunadua Indah. Diisi silaturahmi, makan siang dan bincang tentang pembangunan Tabagsel, khususnya Tapsel,” kata Saulian Sabbih mantan Kepala Bappeda, Jum’at (20/5/2022).

Hadir Roddani Hasibuan mantan Sekretaris DPRD, Untung Suwandi mantan (Kadis Pertanian), Syahgiman Siregar (Kadis Kehutanan), Marasaud (Kadisdik), Ginda Uli Pasaribu (Kadis PMD) Zulkifli (Kasatpol PP), Hamdan Nasution (Kadis Bunnak).

Syamsul Bahri (Kadis Naker), Awaluddin Sibarani (Kadis LH) Zamhir (Sekretaris Diskanla), Solihuddin Harahap (Kabag Kesra), M. Yamin Batubara (Camat Batangtoru) dan Sardin Saleh Hasibuan (Camat Sipirok)

Aswin Rangkuti (Kabag Hukum) bersama Indra Sakti Siregar (Camat Muara Batangtoru) tinggal hitungan bulan lagi akan memasuki masa pensiun. Hadir juga Mhd. Yusuf Nasution mantan Wakacab Bank Sumut Padang Sidempuan dan Syahma Armand Pasaribu.

Suasana akrab penuh cerita nostalgia, tentang berbagai rintangan dan perjuangan torehan sejarah keberhasilan pembangunan Tapsel, mengemuka di pertemuan itu.

Kemudian pembahasan berbagai permasalahan di lima kabupaten/kota se Tabagsel yang diiringi solusi cerdas berdasarkan disiplin ilmu dan pengalaman kerja masing-masing.

Pada pertemuan sekitar lima jam itu, Syahrul Pasaribu berterimakasih telah membersamainya selama dua periode memimpin Tapsel. Tentu di perjalanan waktu 10 tahun tersebut banyak timbul salah dan khilap. Karena itu ia menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin.

Kenang Syahrul, di awal kepemimpinaannya sebagai Bupati Tapsel, banyak tantangan dan perjuangan keras yang dihadapi. Tentu tanpa pendampingan dan kerja keras para pejabat dan aparatur pemerintahan, semua itu tidak akan tertuntaskan.

Seperti halnya defisit anggaran keuangan daerah dari pemerintah sebelumnya yang mencapai sekitar Rp90 miliar. Berkat kebersamaan dan hubungan baik ke pemerintah atasan, dapat terselesaikan dalam waktu dua tahun.

“Alhamdulillah, sejak 2014 sampai 2020 tata kelola keuangan Pemkab Tapsel sudah tujuh kali berturut meraih penilaian atau opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP dari BPK RI,” kata Syahrul.

Kemudian perjuangan memindahkan jalur Jalinsum Aek Latong yang sempat menelan korban jiwa 21 orang ketika Bus ALS terguling masuk jurang. Perjuangan panjang memindahkan pusat perkantoran Pemkab Tapsel dari Padang Sidempuan ke Sipirok yang sampai terbakarnya dua alat berat milik Pemkab Tapsel.

Bukan hanya berjuang keras menetapkan lokasi. Tetapi perjuangan mencari dana membangun gedung serta fasilitasnya melalui APBD Tapsel tanpa mengganggu alokasi anggran pembangunan ke seluruh kecamatan.

Kondisi berat mengeluarkan tenaga dan pikiran juga terjadi saat akan beroperasionalnya Tambang Emas Martabe. Massa menolak pembuangan sisa air proses tambang, mengakibatkan kantor Camat Batangtoru rusak dan kantor Camat Muara Batangtoru dibakar.

Selain itu, Syahrul menceritakan banyak perjuangan dan prestasi demi prestasi yang menjadi karya monumental bagi Pemkab Tapsel. Bahkan hasilnya berimbas bagi kabupaten/kota sekitar Tapsel.

Seperti pembangunan Jalan Nasional Pantai Barat dan Lintas Tengah Sumatera membentang di Tapsel, Kota Padang Sidempuan dan Kabupaten Mandailing Natal. Juga Jalan Nasional menghubungkan Lintas Tengah ke Pantai Timur dari Pal XI Tapsel ke batas Labuhan Batu Selatan di Padang Lawas Utara.

“Alhamdulillah atas izin Allah, rintangan itu mampu kita hadapi bersama dan hasilnya saat ini telah dinikmati masyarakat luas. Terimakasih saya untuk kalian wahai para pelaku torehan sejarah Tapsel,” ucap Syahrul.

Menyahuti itu, para purnabhakti pejabat Tapsel secara bergantian menyampaikan permohonan maaf. Sekaligus berterimakasih karena telah dipercaya dan dilibatkan dalam berbagai proses pembangunan selama kepemimpinannya sebagai Bupati Tapsel.

Para pensiunan Abdi Negara itu sekaligus meminta agar Syahrul Pasaribu tidak pernah lelah untuk terus berjuang demi kemajuan Tabagsel utamanya Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Banyak ilmu, pengalaman dan jaringan yang kami dapat selama mendampingi Bapak. Alhamdulillah sudah kami terapkan dan manfaatkan dengan baik. Meskipun sudah pensiun, apabila dibutuhkan kami siap untuk membantu pemerintah,” kata mereka. (a05)

  • Bagikan