BATUBARA (Waspada): Peningkatan kualitas pendidikan khususnya bagi anak petani dan nelayan di Kabupaten Batubara harus menjadi PR besar bagi siapapun bakal calon yang akan terpilih menjadi Bupati Batubara hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke depan.
“Ini pesan dan harapan saya bagi bakal calon yang terpilih sebagai Bupati/Wakil Bupati Batubara pada Pilkada 2024 nantinya,” tukas Ketua Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Batubara Jasmi Assayuti (foto) dalam rillisnya melalui whatsap diterima Waspada, Selasa (7/5) menyusul Pilkada serentak 27 November 2024 di Indonesia, termasuk Kabupaten Batubara.
Jasmi, yang juga konsern pada bidang pendidikan dan pendiri TBM Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) ini, mendorong agar reformasi pendidikan di wilayah pesisir pantai Batubara tersebut diwujudkan mengingat banyaknya anak-anak petani dan nelayan putus dari pendidikan akibat dari faktor ekonomi orang tua mereka yang rendah, dan perlu sebuah komitmen dari bakal calon (balon) Bupati Batubara ke depan serta dapat membawa perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan anak-anak pesisir Batubara.
Menurutnya, PC ISNU Batubara menekankan pentingnya investasi disektor pendidikan, baik dalam peningkatan infrastruktur dan kualitas pengajaran hingga peningkatan kualitas SDM seperti guru dan tenaga pengajar diberbagai pelosok wilayah Batubara yang terbagi 12 kecamatan (Tanjungtiram, Nibung Hangus, Sei Balai, Datoek Tanah Datar, Talawi, Datoek Limapuluh, Limapuluh, Limapuluh Pesisir, Seisuka, Air Putih, Laut Tador dan Medang Deras) 141 desa.
Kader muda NU ini mengungkapkan keinginan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, termasuk mengoptimalkan bagaimana transformasi platform digital untuk membantu proses pembelajaran anak petani dan nelayan tersebut agar tidak ketinggalan. Hal ini sebagai salah satu solusi atas tantangan geografis yang membatasi akses pendidikan berkualitas bagi mereka.
Sedangkan bagi balon bupati/wakil bupati yang bertarung di Pilkada Batubara 2024, supaya memperhatikan hak-hak guru atau pengajar karena ujung tombak dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dan membentuk anak-anak didik untuk Indonesia Emas ke depan.
“Di sini kita perlu memastikan bahwa mereka terus diberi pelatihan yang memadai serta menjamin kesejahteraannya, agar dapat mendidik siswa dengan metode paling efektif dan inovatif,” tambah Jasmi Assayuti. (a18)