DELISERDANG (Waspada): Dosen dan Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menggelar sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah ikan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dan memaksimalkan potensi limbah perikanan di Desa Denai Sarang Burung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang.
Pengabdian masyarakat yang berlangsung 15 Mei 2024 dan 15 Juli 2024 terdiri dari Dosen Peternakan USU masing-masing yang diketuai Galih Ari Wirawan Siregar, S.Pt., M.Si, Prof. Dr. Ir. Yunilas, M.P dan Dr. Ade Trisna, S.Pt., MM serta dari Dosen Manajemen Perairan USU Vindy Rilani Manurung, S.Pi., M.P.
Ketua Tim Pengabdian, Galih Ari Wirawan Siregar, S.Pt., M.Si, kepada Waspada, Jumat (9/8) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengubah limbah perikanan menjadi bahan pakan ternak yang bernilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan serta mendukung 3 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s/SDGs) yang sudah disepakati di Paris pada 2015 lalu. Dimana 3 tujuan yang didukung melalui aktivitas bioekonomi itu ialah pada poin 2 tanpa kelaparan, poin 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan poin 13 penanganan perubahan iklim.
Galih menjelaskan, dipilihnya Desa Denai Sarang Burung menjadi tempat pengabdian dikarenakan warganya yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan sering menghadapi masalah limbah ikan yang melimpah dan kurang dimanfaatkan. Disamping itu, para peternak di Desa tersebut juga mengalami masalah akibatnya tingginya harga bahan pakan sumber protein yaitu tepung ikan yang berakibat tingginya biaya produksi.
“Hal ini yang menyebabkan harga telur dan daging ayam juga ikut meningkat. Limbah ikan tersebut, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Melihat potensi ini, Tim Pengabdian USU yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa berbagai disiplin ilmu, termasuk perikanan dan peternakan, memberikan solusi inovatif melalui pelatihan intensif,” ujarnya.
Galih menyebut, dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan mengenai teknik-teknik pengolahan limbah ikan menjadi bahan pakan ternak yang kaya akan protein.
“Materi yang disampaikan meliputi pengenalan jenis-jenis limbah ikan, metode pengeringan hingga formulasi pakan ternak yang efisien.
Selain itu, kata Galih peserta juga diajak untuk praktek langsung dalam proses pengolahan, mulai dari pemilahan limbah ikan, pengolahan hingga pengeringan limbah ikan. “Untuk membantu jalannya program ini, Tim Pengabdian USU memberikan bantuan berupa mesin oven kepada Masyarakat Desa Denai Sarang Burung yang akan digunakan untuk pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan,” katanya.
Galih pun berharap, kegiatan yang telah dilaksanakan pihaknya dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Desa Denai Sarang Burung dapat mengolah limbah ikan menjadi produk yang bermanfaat, sekaligus meningkatkan pendapatan mereka,” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Denai Sarang Burung, Katimin, SE mengakui bahwa pelatihan ini sangat membantu masyarakat dalam memahami cara pengelolaan limbah yang benar dan bernilai ekonomi. “Ini adalah langkah besar bagi desa kami untuk lebih mandiri dan kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada,” ungkapnya. (a16)