PANYABUNGAN (Waspada): Menurut data, penduduk miskin di Mandailing Natal 40.980 jiwa pada 2022, sedangkan 43.240 jiwa pada 2021.
Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menjelaskan, penduduk miskin di Madina turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat ini, penduduk miskin 8,92 persen, sedangkan 2021 penduduk miskin Madina 9,49 persen.
Wakil bupati berbicara pada lokakarya percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem di Hotel D’Sun Panyabungan, kemarin.
Atika mengungkapkan, kemiskinan ekstrem diukur menggunakan absolute poverty measure yang konsisten antara negara dan antar-waktu.
“Miskin ekstrem didefinisikan sebagai kondisi kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan esktrem-setara dengan USD 1.9 purchasing power parities,” ujarnya.
Wakil Bupati berharap kementerian memberikan perhatian lebih kepada Kab. Madina, agar
dapat menekan angka kemiskinan secara
maksimal.
”Kemiskinan berkaitan dengan berbagai dimensi, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, infrastruktur dan ketahanan pangan,” ujar Atika.
Industri Kreatif
Kadis Perdagangan Madina Parlin Lubis, menyampaikan, untuk memperjuangkan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kab. Madina, harus melihat kantong-kantong kemiskinan mana yang pertama diselesaikan.
Dalam melakukan upaya menghapuskan kemiskinan ekstrem, kata dia, pihak Dinas Perdagangan melakukan pelatihan.
Kegiatan mengembangkan usaha industri kreatif menengah yaitu usaha masyarakat menengah ke bawah, katanya. (irh)
Ilustrasi