BATUBARA (Waspada): Buaya merupakan sejenis reptil predator, sewaktu-waktu dapat mengancam bahaya bagi masyarakat, terutama yang beraktivitas atau memanfaatkan sungai maupun muara sebagai tempat mata pencarian sehari-hari seperti menangkap ikan.
Sebelum terjadi hal tak diinginkan, Kepala Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara mengeluarkan imbauan dan melaporkan kepada dinas terkait atas penampakan buaya di muara Sungai Pagurawan.
Warga tidak mengetahui apakah buaya tersebut merupakan jenis buaya muara atau bukan yang lepas dari tempat penangkaran. “Jika melihat dari foto yang beredar, bobotnya (buaya) cukup besar,” sebut sejumlah warga.
Penampakan binatang reptil ini mengundang keresahan di kalangan masyarakat Desa Nenas Siam, khususnya bagi nelayan yang hendak turun melaut.
“Sebelum terjadi hal tak diingini mohon kiranya satwa yang dilindungi ini ditangkap dan dipindahkan ke tempat jauh dari aktivitas masyarakat,” sebut Kepala Desa Nenas Siam Muhammad Khairul lewat suratnya tanggal 25 Juni 2024 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara.
Surat laporan kemunculan buaya ini turut diketahui Camat Medang Deras Syahrizal serta melampirkan foto buaya yang sedang merangkak naik ke tepian sungai.
Atas penampakan buaya ini, Kades Khairul juga mengeluarkan imbauan, hati-hati dan selalu waspada saat beraktivitas di sungai terutama pada waktu subuh, sore dan malam hari, jangan membuang sampah ke dalam sungai maupun membuang bangkai ternak hingga memelihara ternak di tepi sungai.

Lakukan Koordinasi
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batubara Antoni Ritonga melalui WhatsApp kepada Waspada, Rabu (26/6) mengakui adanya surat laporan penampakan buaya dari Kepala Desa Nenas Siam. Selanjutnya meneruskan laporan penampakan buaya oleh masyarakat itu kepada dinas terkait.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BKSDA Provsu dan mereka berjanji segera menindaklanjuti.
“Kendati ini gawenya BPBD, Lingkungan Hidup, karena ini mempengaruhi kegiatan nelayan, saya sudah koordinasi dengan BKSDA Provinsi Sumut yang berjanji segera menindaklanjuti,” ujar Antoni.(a.18)