MADINA (Waspada) – Bangunan Program Integrasi Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun 2021 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) diduga kuat dijadikan ajang tempat untuk Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) oleh pihak-pihak tertentu
Dimana sangat terlihat di lapangan jika bangunan rabat beton yang diperuntukkan memeperbaiki kesenjangan masyarakat ini diduga digunakan untuk memperkaya diri pihak yang mengelola dana PISEW tersebut
Investigasi waspada.id, di lapangan dalam kurun beberapa hari ini menunjukkan sangat jelas telihat jika bangunan fisik Pisew diduga dikerjakan asal-asalan tanpa memikirkan kualitas bangunan
Padahal anggaran dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat begitu “Fantastis” yakni Rp600 juta, namun hasilnya begitu buruk dan bisa dipastikan pembangunannya amburadul dan asal asalan
Hal ini pun mendapat perhatian serisus dari Ketua Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Madina Bobby Burhansyah Nasuton, SH. Kepada waspada.id, Sabtu, (12/02), Bobby meminta pengawas dan pihak yang berwajib untuk segera memeriksa seluruh Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang melaksanakan program PISEW anggaran Tahun 2021 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang diduga amburadul dan bangunan tidak sesuai standar.
Menurut Bobby, Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) seharusnya lebih ketat dalam pengawasan program ini, karena Pemerintah telah mengeluarkan anggaran dana yang besar untuk PISEW ini
“Sangat disayangkan jika APH dalam hal ini tidak peduli karena ini kepentingan masyarakat banyak, seharusnya APH jangan diam, harus bertindak demi kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal” kata Bobby.
Menurut Bobby, APH harus memeriksa seluruh kegiatan program PISEW ini dan juga memeriksa ketua-ketua BKAD se- Mandailing Natal.
Dijelaskan Bobby, bahwa ada 8 titik daerah kegiatan PISEW di Madina yakni Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Utara, Kecamatan Panyabungan Timur, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Tambangan, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kecamatan Hutabargot dan Kecamatan Muara Batang Gadis dengan total anggaran seluruhnya bernilai Rp4.8 Milyar
Kucuran anggaran Rp4,8 Milyar dari pemerintah pusat ini menurut Bobby, sudah selayaknya bangunan dengan strata memadai dan memberi dampak positif bagi penghidupan masyarakat terkhusus Mandailing Natal
Namun Bobby sangat menyanyangkan beberapa pengerjaan PISEW dinilai dikerjakan dengan asal-asalan, seperti yang paling menonjol bangunan PISEW di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Panyabungan Timur dan Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, dimana pengerjaan bangunan tidak sesuai spesifikasi kontruksi bahkan bisa dibilang telah hancur
Karena itu Bobby meminta agar Pengawas dan Pihak yang berwajib segera memeriksa seluruh ketua-ketua BKAD (Badan Koordinasi Antar Desa) serta pelaksana Program PISEW di Mandailing Natal karena diduga sudah bermain anggaran dan merugikan keuangan negara.
“Kami meminta APH agar serius mendalami kasus ini, Segera periksa siapa saja yang terlibat dibelakang ini semua, karna ini terbukti jelas ada dugaan KKN dalam proyek ini,” terang Bobby. (Cah)
Keterangan Foto : Ketua Pemuda LIRA Kabupaten Madina Bobby Burhansyah Nst, SH. Waspada/Doc