SIMALUNGUN (Waspada): Anggota DPRD Sumatera Utara, Gusmiyadi, meminta pemerintah melakukan kajian-kajian untuk mensinergikan industri pariwisata dan perikanan budi daya.
Hal itu dikemukakan Gusmiyadi kepada wartawan di Pematangsiantar, Kamis (30/11/2023), menyikapi masih banyaknya masyarakat di pesisir Danau Toba yang mengandalkan mata pencaharian dengan budi daya ikan atau KJA (Keramba Jaring Apung).
“Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan Danau Toba di tengah-tengah serba sulitnya perekonomian, pemerintah sebaiknya melakukan kajian-kajian untuk mensinergikan industri pariwisata dan perikanan budi daya,” kata Gusmiyadi.
Menurut plitisi Partai Gerindra ini, potensi perputaran ekonomi dari hasil budidaya perikanan di kawasan Danau Toba juga mencapai Rp5 triliun per tahun dan juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, anggota DPRD Sumatera Utara ini menambahkan, bahwa pemandangan alam dari atas keramba jaring apung juga tidak kalah indah dengan sejumlah destinasi favorit para turis, sehingga tempat pengembangbiakan ikan tilapia atau nila juga memiliki peluang tinggi untuk merambah pariwisata.
Dikatakan, potensi hiburan yang dimiliki tempat-tempat pengembangbiakan ikan tilapia atau yang familiar dikalangan masyarakat dengan sebutan keramba jaring apung ikan mujahir, para wisatawan juga bisa berswafoto dengan latar belakan Danau Toba langsung.
Kemudian masyarakat yang memiliki keramba jaring apung juga bisa manfaatkanya dengan membuka restoran terapung dan hasil budidaya dari perikanan itu bisa dijadikan ciri khas sajian makanan untuk wisatawan dengan berbagai rasa.
“ Artinya tempat pengembangbiakan ikan tilapia (Nila) juga mempunyai daya tarik untuk menyasar para penikmat kuliner sekaligus membuka objek wisata baru dengan memberi makan ikan-ikan yang dibudidayakan sembari menikmati kuliner ikan air tawar rasa andaliman,” ujar Gusmiyadi, yang pada Pemilu 2024 ini kembali mencaleg Dapil P.Siantar – Simalungun.
Ia juga menambahkan, selain menjaring turis mancanegara, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengenalkan budaya Nusantara dan mengenalkan kuliner ikan air tawar serta menambah lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi Keramba Jaring Apung. “Jadi kawasan pembesaran ikan Nila juga dapat menjadi tempat wisata,” tandas Gusmiyadi.(a27)