PANGKALANSUSU (Waspada): Pembangunan infrastrukur di wilayah Desa Pangkalansiata, Kec. Pangkalansusu, Kab. Langkat, terkesan kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Langkat.
Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di desa yang masyarakatnya mayoritas petani ini sangat memperihatinkan. Jalan desa secara umum masih tanah. Di musim hujan seperti saat sekarang ini akses jalan dipenuhi lumpur.
Jalan yang berlumpur membuat mobilisasi kenderaan bermotor yang mengangkut hasil pertanian dan perkebunan sulit untuk melintas karena medan yang dilalui cukup berat dan tak jarang roda truk terbenam di jalan berlumpur.
Tahun 2021 lalu, ruas jalan sepanjang 500 meter di Dusun II Tungkam Sakti pernah diaspal dengan anggaran APBD Langkat sebesar kurang lebih Rp700 juta. Namun, karena pengerjaanya proyek asal jadi, umur aspal tak bertahan lama.
Tak hanya jalan, tapi akses jembatan gantung sebagai sarana penyeberangan menuju ke Desa Halaban, Kec. Besitang, kondisinya kini sudah lama korosif (berkarat). Jembatan ini sangat berisiko untuk dilalui oleh masyarakat.
Menurut warga, konstruksi galangan besi jembatan sebagian sudah ada yang putus akibat korosif. Agar tetap bisa dilalui, warga terpaksa mengganti galangan besi tersebut dengan kayu yang hanya diikat dengan tali.
Begitu juga plat besi lantai jembatan sudah pada keropos dan sebagian pagar besi untuk pengaman jembatan yang sudah terlepas diganti warga dengan kayu bulat, termasuk kepingan semperan batang pohon kelapa.
Hingga kini, kondisi jembatan yang rawan untuk dilintasi masyarakat ini belum juga mendapat perhatian dari pihak PUPR Langkat. Padahal, jembatan ini setiap harinya dilalui oleh masyarakat, termasuk para anak sekolah.
Warga kecewa karena desa mereka selama ini kurang mendapat perhatian. Sudah beberapa kali pergantian Bupati Langkat, tapi kondisi pembangunan di daerah ini tidak terlihat mengalami kemajuan dari sisi infrastruktur.
Kades Pangkalan Siata, Tahansyah Silalahi, dihubungi Waspada, Senin (30/9), mengakui infrastruktur jalan di desanya masih tanah dan apabila musim hujan kondisi ruas jalan babak belur.
Silalahi menyatakan, beberapa tahun yang lalu sebelum dirinya menjabat sebagai Kades, ada proyek pengaspalan jalan di Dusun Tungkam Sakti, tapi kondisi lapisan aspal jalan tersebut kini sudah hancur. “Aspalnya sudah hancur,” katanya.
Menyinggung tentang jembatan gantung yang telah korosif, Kades menuturkan, pihaknya bersama camat telah berupaya mengajukan proposal ke Pemkab Langkat dengan harapan jembatan ini diperbaiki.
Terkait dengan kondisi jembatan yang saat ini sudah keropos dan sangat berisiko dilintasi, dia mengatakan, sudah dilakukan perbaikan. “Kita sudah pernah melakukan perbaikan secara swadaya,” tandasnya. (a10)