PEMATANGSIANTAR (Waspada): Kota Pematangsiantar memiliki potensi yang cukup baik untuk penggalian dan pengembangan dengan letak geografis yang strategis.
Wali Kota Susanti Dewayani menyebutkan hal itu saat menandatangani nota kesepakatan tentang forum kerjasama peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di ruang rapat serbaguna Pemko, Jl. Merdeka, Selasa (18/7).
Geo ekonomi Pematangsiantar, jelas Wali Kota, terletak pada wilayah geografis yang menghubungkan kawasan pantai timur dan pantai barat (dataran tinggi) wilayah Sumut serta sebagai pintu gerbang menuju kawasan wisata Danau Toba.
Disamping itu, lanjut Wali Kota, Pematangsiantar juga merupakan pusat koleksi distribusi komoditas kawasan di sekitarnya, terutama bagi komoditas hasil pertanian, perikanan, peternakan dan sebagainya.
“Pematangsiantar juga memiliki sektor industri, baik skala kecil, menengah, bahkan besar dan pusat-pusat perdagangan, baik pasar tradisional maupun modern. Kondisi itu terdukung kedudukan Pematangsiantar sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provsu,” imbuh Wali Kota.
Selain itu, lanjut Wali Kota, potensi unggulan Pematangsiantar lainnya yakni di sektor pendidikan dan kesehatan.
Selanjutnya, Wali Kota memaparkan berdasarkan data Angka Partisipasi Kasar (APK), Pematangsiantar selalu berada di atas angka 100 persen, baik sekolah dasar maupun menengah. “Hal itu menunjukkan siswa yang bersekolah di Pematangsiantar juga berasal dari kawasan di luar wilayah administratif Pematangsiantar.”
“Sektor kesehatan, dimana RSUD dr. Djasamen Saragih milik Pemko Pematangsiantar merupakan rumah sakit rujukan bagi rumah sakit-rumah sakit di kawasan sekitarnya. Sedang keberadan rumah sakit swasta di Pematangsiantar memiliki Bed Occupancy Ratio (BOR) yang sangat tinggi dengan pasien yang banyak berasal dari wilayah kabupaten sekitarnya,” sebut Wali Kota.
Dengan potensi-potensi strategis itu sebagai lokomotifnya, menurut Wali Kota, jajaran Pemko mengusung tema pembangunan Pematangsiantar pada 2024 yakni, “Peningkatan Perekonomian Daerah Dukungan Layanan Publik yang Berkualitas demi Mewujudkan Pematangsiantar Sehat, Sejahtera dan Berkualitas.”
“Untuk mewujudkan itu, ada penetapan empat prioritas pembangunan yang akan terlaksana terdiri peningkatan tata kelola pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dalam penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta infrastruktur dan lingkungan,” imbuh Wali Kota.
Dari uraian di atas, menurut Wali Kota, dapat terlihat potensi yang ada di Pematangsiantar perlu terus penggalian dan menumbuh kembangkannya menuju perekonomian Pematangsiantar yang lebih baik.
“Di sinilah peran strategis pemerintah, baik pusat maupun daerah yang harus terus bahu membahu, bekerjasama dan saling mendukung, memberikan stimulant dan trigger (pemicu) bagi masyarakat Pematangsiantar,” harap Wali Kota.
Wali Kota dan Kakanwil Kemenkeu 1 DJP Sumut II Darmawan mewakili Kakanwil DJPb Sumut Syaiful Sangka menandatangani nota kesepakatan tentang forum kerja sama peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta penandatanganan komitmen percepatan penyaluran DAK fisik dan dana desa.
Pada kesempatan itu, Darmawan mengucapkan selamat kepada Pemko Pematangsiantar yang telah dua tahun berturut-turut dibawah kepemimpinan Wali Kota meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2021 dan 2022.
“Terima kasih atas bantuan dan kerja sama dari Pemko Pematangsiantar selama ini,” imbuh Darmawan.
Kegiatan berlanjut dengan sharing session pemberdayaan UMKM dan tampak hadir Plh Sekda Zainal Siahaan, Kepala KPPN Ida Royani Hutapea, Kakan Pelayanan Pajak Muhammad Faisal Artjan, Taufik Hidayat mewakili Kakan Pelayanan Bea dan Cukai, perwakilan Kepala KPKNL Herni, para asisten, staf ahli dan pimpinan OPD Pemko. (a28)