Scroll Untuk Membaca

Sumut

Pelayanan RS Pemerintah Tidak Maksimal, Warga Deliserdang Terpaksa Diamputasi Jari

Pelayanan RS Pemerintah Tidak Maksimal, Warga Deliserdang Terpaksa Diamputasi Jari
DIABADIKAN: Pasien penderita diabetes, Lilik, terpaksa menerima tindakan amputasi jari-jari kakinya karena diduga pelayanan rumah sakit milik pemerintah tidak maksimal sehingga kondisinya kaki yang terlanjur parah.

DELISERDANG (Waspada): Pasien yang menderita diabetes di Kabupaten Deliserdang terpaksa menerima saja tindakan amputasi empat jari kakinya diduga dikarenakan pihak rumah sakit tidak maksimal dalam hal pelayanan kesehatan. Pelayanan tidak maksimal tersebut didapatinya ketika berobat ke salah satu rumah sakit milik pemerintah di Kabupaten Deliserdang.

Hal ini disampaikan Lilik Budiman, warga Dusun 11 Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kamis (06/11/2024). Dia memaparkan, tidak maksimalnya pelayanan kesehatan tersebut membuat dirinya harus pindah ke RS lain dan menerima tindakan amputasi akibat kondisi kaki yang sudah parah. “Saya berobat setiap tanggal 18 di RS AT, tapi saya cuma komunikasi saja. Saya bilang kaki jari sudah kotor, malah kata suster makanya jangan pakai selop. Gitu saja. Tidak ada tindakan apa-apa, cuma cakap-cakap saja,” ujarnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pelayanan RS Pemerintah Tidak Maksimal, Warga Deliserdang Terpaksa Diamputasi Jari

IKLAN

Dirincinya, dia dijadwalkan setiap tanggal 18 datang ke rumah sakit tersebut namun, hasil pelayanan kesehatan yang diterimanya, menurutnya, hanya sekadar tanya-tanya saja. “Kemudian saya minta pindah ke RS J, di RS itu, ya dilayani, tapi ya begitu, sudah terlanjur,” ujarnya.

Lilik mengatakan bahwa dia berobat ke rumah sakit pemerintah tersebut dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Dia mempertanyakan juga apakah karena pakai BPJS makanya dilayani seperti itu.

Dia mengaku sempat menghubungi salah satu mantan anggota legislatif yang terkoneksi dengan salah satu calon Bupati Deli Serdang. “Saya sudah usulkan sama mantan anggota dewan. Saya hubungi langsung supaya dia sampaikan tolong bantu saya ke salah satu calon itu. Katanya Senin. Tapi saya tunggu Senin ke Senin, entah sudah berapa kali Senin, tidak ada,” akunya.

Dia menyayangkan kembali pelayanan rumah sakit pemerintah tidak maksimal berakibat dia terlanjur harus menerima tindakan amputasi. Padahal, menurutnya, kalau dilayani dan dicek betul-betul, tidak perlu harus diamputasi seperti ini.****

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE