BINJAI (Waspada) : Pelajar SMA Negeri 7 (Smanju) Kota Binjai, menggelar aksi demo menuntut pergantian kepala sekolah (Kepsek), Selasa (5/11).
Informasi yang diperoleh, aksi puluhan pelajar itu disebutkan akibat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tak kunjung dicairkan. Bahkan, saldo bantuan tersebut dikabarkan masih kosong.
Berdasarkan keterangan orang tua murid, pencairan dana KIP yang dimiliki pelajar Smanju tidak beraturan. Sebagian sudah menerima dan sebagian lainnya belum menerima sama sekali.
“Ada yang udah cair. Tapi banyak yang belum cair sampai sekarang. Buku tabungannya ada, tapi saldonya kosong. Pihak sekolah pun tidak memberikan penjelasan. Makanya anak-anak ini menggelar aksi,” kata salah seorang wali murid.

Selain persoalan KIP, pelajar Smanju yang melakukan aksi juga keberatan dengan kenaikan SPP tanpa penjelasan pihak sekolah, pengutipan tambahan dengan dalih untuk perlombaan 17 Agustus, dan buruknya fasilitas sekolah.
Diketahui, Kepala Smanju, Khaidir, dikabarkan menjadi salah satu Kepsek yang kontoversi. Sebab, dugaan NIP ganda miliknya sempat mencuat. Beberapa ijazah siswa-siswi tamatan tahun 2014-2017 nomor identitas pegawai milik Khaidir yaitu 19610713 199001 1 001.
Namun tahun 2019, NIP milik Khaidir berubah menjadi 19670713 199001 1001. Bila dilihat dari NIP yang lama, menandakan Khaidir lahir di tahun 1961 bulan Juli tanggal 13, dan memperoleh status ASN pada 1990 bulan Januari.
Dugaan kuat muncul, Khaidir sengaja merubah NIP-nya menjadi 19670713 199001 1001 agar tidak pensiun sebagai Kepala SMA Negeri 7 Kota Binjai. Disebutkan, Khaidir semestinya pensiun sejak tahun kemarin. Namun, Khaidir masih aktif dan menjabat sebagai Kepsek.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 7 Binjai, Khaidir, ketika dikonfirmasi via seluler enggan memberikan keterangan. Ketika wartawan mengenalkan diri, Khaidir langsung menutup sambungan seluler. “Ya udahlah,” kata Khaidir singkat sambil menutup telponnya. (a34)