MADINA (Waspada): Pasar rakyat semi modern di Desa Sasaran, Kec. Natal, Kab. Mandailing Natal, mubazir.
“Bangunannya sudah selesai dibangun, tapi sampai sekarang belum difungsikan. Fasilitas dan pendukung pasar sangat tidak mendukung,” ujar tokoh masyarakat Pantai Barat asal Natal Ali Anapiah, SH menjawab waspada.id dan beritasore.co.id melalui sambungan telepon seluler, Selasa (23/5).
Mantan anggota DPRD Madina dua periode ini mengungkapkan, jalan menuju ke lokasi pasar tak layak menjadi pasar repsentatif, becek.
Padahal, pasar ini tidak saja sebagai fasilita umum juga sangat potensial memutar perekonomian warga Desa Sasaran, Natal dan sekitarnya.
Informasi diperoleh, pasar ini sudah selesai dibangun 2019, tapi fungsinya belum dimaksimalkan. Pembangunan pasar ini didanai APBN.
Pasar di atas lahan tiga hektar, seluruh kios tertutup. Aktifitas pedagang pun sama sekali tidak terlihat. Halaman pada sekeliling pasar tampak masih becek. Bahkan, bangunannya sudah ada yang rusak.
Pasar ini memiliki luas bangunan sekira 1.600 meter dan mampu menampung 220 pedagang. Pasar juga memiliki infrastruktur pendukung yang lengkap seperti toilet, musholla, ATM.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan Madina Drs Parlin Lubis, MSi mengakui, pasar memang belum berfungsi.
Dia mengakui, persoalan ini sudah dicoba diatasi karena pasar ini masih ada persoalan. “Surat hibah tanahnya belum ada, orang yang menghibahkan tanah tidak bisa ditemui,” ujar Parlin.
Dijelaskannya, fasilitas pasar ini memang harus dilengkapi menjadi pasar yang repsentatif, seperti jalan dan mengatasi areal pasar yang becek, direncanakan memakai APBD.
“Itu harus ada surat hibah. Insya Allah, dalam waktu dekat kami ke Natal untuk berbicara dengan para tokoh sekitar untuk mencari solusi,” ujar Parlin, kandidat doktor ini. (irh)