Scroll Untuk Membaca

Sumut

Parlindungan Purba Soroti Mahalnya Migor Di Tabgsel

Kecil Besar
14px

P.SIDIMPUAN (Waspada): Wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pantai baratnya Sumatera Utara (Sumut) dikenal sebagai daerah produsen sawit, sehingga sungguh tidak wajar apabila di Tabagsel terjadi kelangkaan minyak goreng dan mahal.

Demikian diutarakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, kepada waspada di Padangsidimpuan melalui teleponnya dari Medan, Kamis (3/3). 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Parlindungan Purba Soroti Mahalnya Migor Di Tabgsel

IKLAN

Tabagsel merupakan hasil pemekaran dari kabupaten induk Tapsel dan terdiri dari 5 Tk.II, satu Pemko Padangsidimpuan dan 4 Kabupaten, Tapanuli Selatan (Tapsel),  Padang Lawas, Mandailing Natal dan Padang Lawas.

Parlindungan mengungkapkan, dirinya sudah melakukan survei di beberapa daerah di Sumut. Di mana, ditemukan kelangkaan minyak goreng yang berkepanjangan. Masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng, dan bila ditemukan pun harga beli di pasar sangat mahal

“Mari bayangkan bang, minyak goreng dibeli masyarakat mencapai Rp 23 ribu per liter. Itukan kemahalan di Kota Padangsidimpuan hingga Rp 28 per liter,” ujar mantan anggota DPD-RI itu.

Purba mengaku, dirinya sudah berulang kali mendorong pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, untuk memberikan perhatian khusus menyikapi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran.

Selain itu, sudah diminta untuk melakukan pengawasan intensif terkait pendistribusian minyak goreng. Alasannya, lanjut Parlindungan, bila kelangkaan minyak goreng tidak segera ditangani, maka bisa menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

“Perekonomian bisa tidak stabil. Ini bisa menimbulkan kegaduhan di lingkungan masyarakat. Anehnya, kok Sumut, Tabagsel bisa ikut-ikutan langka? Padahal daerah ini produsen sawit dan minyak goreng terbesar di Indonesia,” ungkap Parlindungan.

Lanjutnya, Pemprov Sumut akan menggelar Operasi Pasar mulai 1 Maret hingga 5 Maret 2022, dengan menyiapkan 1,520 juta liter minyak goreng.
“Operasi pasarnya akan dibuat di 33 Kabupaten/kota daerah di Sumut melibatkan produsen minyak goreng. Minyak goreng dijual seharga Rp14 ribu per liter. Begitu kemarin hasil rapatnya,” katanya.

Ditanya soal quota minyak goreng masing-masing daerah pada operasi pasar yang akan digelar, Parlindungan merinci sesuai hasil rapat,  setiap harinya masing-masing daerah mendapatkan 8 ribu liter per hari. Dan dalam lima hari alokasinya 40 ribu liter.

Parlindungan menambahkan, pihaknya mendukung  operasi pasar minyak goreng yang dilakukan oleh Pemprov Sumut dan produsen.
Apalagi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sudah menyatakan, pendistribusian minyak goreng di Sumut diharapkan berjalan lancar karena stok cukup aman mencapai 33.080.788 liter.
“Menurut data, stok minyak goreng di Sumut ada untuk 12 hari, sehingga Mendag sudah meminta pendistribusian lancar sehingga ketersediaan aman dan harga stabil,” pungkasnya. 

Parlindungan juga mengungkapkan, pada Sabtu 26 Februari 2022 lalu, dirinya ikut serta dalam rapat penanganan kelangkaan minyak goreng yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), yang dihadiri Menteri Perdagangan.(a38)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE