LIMAPULUH (Waspada): Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Batubara H. OK Faizal, SE sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Focus Group Discusion (FGD) “Peluang dan Tantangan Penerapan Revolusi Industri 5,0 di Indonesia” diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (BEM STIT) Batubara di aula kampus setempat, di Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Limapuluh, Sabtu (21/1).
OK.Faizal menegaskan revolusi industri 5.0 menuntut sebuah inovasi baru khususnya di dunia pendidikan diperlukan untuk mengganti cara dan sistem lama yang masih menggunakan fisik dengan tekhnologi digital yang menghasilkan sesuatu baru yang lebih efektif dan efisien.
Sebab penggunaan mesin-mesin maupun pabrik akan saling terhubung, bertukar data, bekerja sama serta mengambil keputusan secara mandiri dan kolektif dengan mengedepankan efisiensi waktu dan sumber daya, penghematan biaya, namun mampu menaikkan pendapatan yang lebih efisien.
” Di sini diperlukan pengetahuan individu tenaga pendidik yang harus serba baru agar menghasilkan sumber daya manusia yang produktif sesuai kemajuan zaman era revolusi industri 5.0 yang akan kita hadapi nantinya,” sebut Faizal akrab disapa ini.
Tokoh peduli berbagi dan sahabat kaum duafha ini mengatakan dunia pendidikan harus menyiapkan soft skill yang dapat membentuk moral generasi muda ke arah lebih baik, sehingga tidak tergerus oleh situasi dan perkembangan zaman yang berkembang sedemikian cepat.
Selain itu perlu diperhatikan, seperti penyiapan pelatihan live skill dengan berbagai bidang keahlian sesuai kebutuhan zaman.” Kita menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Batubara yang sudah siap menyambut revolusi industri 5.0 membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang mulai tahun ini sudah bisa dioperasikan mencapai 16 bidang pelatihan keahlian,” terang Faizal.
Menurutnya BLK yang telah disiapkan ini, pemerintah akan mencetak banyak generasi yang memiliki kemampuan dan keahlian yang nantinya dibutuhkan dunia kerja. Sebab dunia usaha tentunya akan mengedepankan tenaga kerja sudah siap pakai yang mampu menjawab semua perubahan yang terjadi di era digital yang mengedepankan kecepatan dan efisiensi waktu, serta keuntungan yang lebih besar.
Faizal mengajak mahasiswa STIT Batubara agar menyiapkan diri dengan berbagai pengetahuan, mengasah skill pribadi agar memiliki keterampilan yang kreatif serta produktif.
Disamping banyak belajar, membaca sebab kunci untuk menemukan calon skill yang nantinya dapat terus diasah guna mencapai kesuksesan dimasa datang.
Ia mengingatkan mewaspadai hal-hal negatif yang rentan menghantui generasi masa kini dalam menghadapi revolusi industri 5.0 dengan penyiapan soft skill dan hard skill sebagai benteng agar tidak tertinggal dan tereliminasi oleh situasi dan kondisi perkembangan zaman itu sendiri.
Dirinya merasa memiliki tanggung jawab moral serta sosial untuk menyiapkan regenerasi yang mumpuni ke depan dan isiap memfasilitasi berbagai ruang diskusi bahkan pelatihan untuk kalangan pemuda lebih terampil dan mampu berinovasi.
Turut hadir Kadis Kominfo, Ketua Ansor Batubara Burhan, Ketua Yayasan STIT, Sufri Basyrah, Ketua Senat Dr. H. Erwan Efendi, mewakili PT Inalum, Badan Narkotika Nasional (BNN), dosen dan akademik, serta pengurus BEM serta mahasiswa.(a.18)
