PALUTA (Waspada): Warga di pedalaman perbatasan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Tapanuli Selatan sangat bersyukur setelah ‘merdeka dari kegelapan’ berkat dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) berkapasitas 60.000 Watt (60 KW).
“Atas usul dan bantuan serta perjuangan yang gigih dari pak Syahrul Pasaribu sehingga sudah dua kali datang ke desa ini, rumah dan kampung kami sudah diterangi listrik,” kata Sakdiah Simamora, Nurlan Siregar dan Leli Simamora mewakili warga Desa Paran Padang, Mananti dan Rahuning Jae, Kecamatan Padangbolak Paluta, Minggu (29/5/2022).
Itu mereka ungkapkan disela-sela syukuran peresmian PLTMH yang dibangun Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Sumatera Utara untuk warga tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel. Kegiatan dipusatkan di Desa Mananti, karena power house atau rumah pembangkitnya dibangun di sana.
Warga yang bermukim di seberang hulu Sungai Batang Pane itu sudah lama menginginkan jaringan listrik. Soalnya, PLN tidak mampu menjangku kawasan itu karena berada di balik bukit-bukit yang merintangi lembah dan sungai.
10 tahun terakhir, warga Paluta di pedalaman sangat cemburu kepada warga desa tetangga mereka di Tapsel. Karena sudah sangat banyak desa terpencil di Tapsel dialiri listrik PLTMH dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat. “Sehingga kami sudah sempat salah anggapan bahwa seolah-olah pemerintah itu pilih kasih,” katanya.
Namun, sebut mereka, mimpi itu terwujud setelah kehadiran Syahrul M. Pasaribu, Bupati Tapsel dua periode yang juga Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut. Berkat upaya bantuan dan dorongannya, akhirnya PLTMH dibangun dan dinikmati warga Paluta di pedalaman jajaran Bukit Barisan.

“Penjelasan yang kami dengar dari orang-orang yang bekerja membangun PLTMH ini, biayanya mencapai Rp2,7 miliar. Setiap rumah tangga mendapat subsidi bantuan jika di rupiahkan sebesar Rp21 juta karena semuanya ada 109 rumah tambah 11 masjid, sekolah dan balai desa,” jelas mereka.
Maka tak heran jika sepanjang acara persemian itu warga berulangkali mengelu-elukan Syahrul Pasaribu yang juga Penasehat KAHMI Sumut itu sebagai ‘Bapak Pembangunan’. Mereka juga doakan politisi Partai Golkar ini tetap sehat, peduli masyarakat dan minta mencalon jadi anggota DPR RI.
“Kami masih sangat banyak permintaan agar pembangunan diberikan ke desa kami, seperti jalan dan jembatan yang selama ini menghalangi kami untuk pergi ke kota. Kami lihat pak Syahrul sangat peduli, tentu kalau dia di DPR RI, mimpi kami itu akan lebih mudah dan cepat diwujudkan,” terang mereka.
Dia menegaskan, masyarakat di tiga desa Paluta berharap Syahrul untuk tetap berkiprah dalam pembangunan serta siap membantu merealisasikan cita-cita yang diinginkannya di masa yang akan datang.
“Kami atas nama masyarakat, siap membantu dan mendukung kapan saja pak Syahrul Pasaribu butuh bantuan untuk merealisasikan cita-cita yang diinginkan,” tegas mereka.
Ketika dimintai tanggapan atas pernyataan dan harapan itu, Syahrul terharu. Karena tidak menduga begitu besar rasya syukur masyarakat atas kehadiran PLTMH yang telah menerangi desa mereka di perbatasan Paluta dan Tapsel yang dirancang sejak tahun 2018.
Sedangkan harapan warga yang berhubungan dengan pencalonan DPR RI di Pemilu bulan Februari 2024, Syahrul menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan Partai Golkar. (a05)