BESITANG (Waspada): Rusli, seorang nelayan tradisional menemukan seekor ular sanca yang panjangnya mencapi hampir 5 meter di di kawasan pesisir, tepatnya di aliran sungai Besitang, Seniin (28/3) petang.
Ular dengan kulit bermotif batik yang sudah dalam keadaan mati tersebut digeret sejumlah anak di daerah pesisir itu. Temuan ular besar ini menjadi tontonan gartis bagi sejumlah warga pesisir Lingk IX, Kel. Bukit Kubu, Kec. Besitang.
Menurut keterangan salah seorang nelayan kepada Waspada, ular jenis sanca dahulunya laku dijual kepada agen. Biasanya, ular baru memiliki harga jual jika ukuran atau panjangan ular mencapai di atas 2 meter.
Namun, belakangan ini, ular sanca sudah tidak laku lagi dijual. Para agen ular, baik yang berada di Besitang, maupun di P. Brandan, Tanjungpura, dan Kualasimpang, sejak lama tidak menerima penjualan ular.
Karena ular ini sudah tidak laku lagi, hewan melata ini akhirnya dijadikan nelayan sebagai umpan untuk bubu kepiting. Untuk dijadikan umpan kepiting, ular dikuliti, kemudian isi atau dagingnya dicincang dengan ukuran tetentu.
Jenis ular yang diklasifikasikan sebagai familia pythonidae ini populasinya masih banyak dan kerab ditemukan di rawa-rawa atau di pesisir aliran sungai Besitang. Ular ini tak berbisa, namun belitannya mematikan.
Biasanya, ular sanca sering ke keluar untuk mencari mangsa pada malam hari, khususnya pada saat hujan yang tidak terlalu lebat. Ular ini dahulunya, kerab menjadi sasaran para perburu, namun belakangan pemburu tidak tertarik, karena kulitnya tak laku dijual. (a10)
Teks Foto: ULAR sanca sepanjang hampir 5 meter yang ditemukan nelayan menjadi tontotan anak-anak. Waspada/Asrirrais
