P.BRANDAN (Waspada): Kepulangan enam nelayan asal P. Brandan yang ditahan di Malaysia disambut tangis dan ditepung tawar di Gudang Penampungan ikan Saleh, Lorgan Jl Babalan Kelurahan Brandan Timur, Kec. Babalan, Langkat, Selasa (14/2/2023) malam.
Keenam nelayan tersebut sebelumnya tiba Kualanamu Internastional Airport (KNIA) dan dijemput Ketua DPW Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Sumut Adhan Nur, pemilik boat (toke) Saleh, PSDKP, DKP Sumut dan DKP Langkat.
“Alhamdulillah, keenam nelayan kita telah pulang setelah kita fasilitasi tiket mereka ke Malaysia,” kata Ketua DPW PNTI Sumut Adhan Nur ketika tiba di P. Brandan.
Dia berharap, pemerintah meningkatkan pengawasan di perairan perbatasan RI dan Malaysia. “Kalau tidak ada pengawasan maka dikhawatirkan hal tersebut akan terulang lagi,” kata Adhan.
Keenam nelayan asal P. Brandan yang dipulangkan tersebut adalah Rahmat Hidayat warga Jl Pelabuhan Kelurahan Sei Bilah Kec Sei Lepan, M Iqbal Manurung warga Dusun IV Melati Desa Perlis Kec. Brandan Barat.
Kemudian, Agus Darma warga Jl Pelabuhan Kelurahan Sei Bilah Kec. Sei Lepan. Muhammad Hidayat jl Babalan Gg Tenggiri Kelurahan Brandan Timur Kec. Babalan.
Sapriansyah Putra warga Lingkungan V Gg Meriam Kelurahan Sei Bilah Kec. Sei Lepan, Kab. Langkat. iwan warga Jl Pelabuhan Lingkungan I Kelurahan Sei Bilah Kec. Sei Lepan.
Sebelumnya, pada 22 Desember 2022 keenam nelayan tersebut ditangkap aparat keamanan laut Malaysia. Mereka ditangkap karena diduga memasuki perairan perbatasan antara Malaysia dan RI.
Salah seorang nelayan saat dimintai keterangannya mengatakan saat ditangkap aparat Malaysia mereka dibawa ke Penang untuk proses pemeriksaan.
Dia juga mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak terutama PNTI Sumut dan pemilik boat(tokeh) Saleh .(cbap/c01)