P.SIDEMPUAN (Waspada) : Komisi Pendidikan, Kaderisasi dan Pembinaan Seni Budaya Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Sidempuan pertajam kemampuan mentor didikan subuh dalam menggembleng generasi muda Islam melalui Training Of Training, Sabtu (22/10).
Training Of Training mentor didikan subuh yang digelar di Aula Kantor MUI, Jl.HT.Rizal Nurdin, Palampat, Padang Sidempuan dibuka Ketua MUI Padang Sidempuan Ustadz Drs.H.Zulpan Efendi Hasibuan MA diwakili Sekretaris MUI Padang Sidempuan Drs.Samsuddin Pulungan MA serta dihadiri Pengurus MUI Kecamatan, Pengurus BKM dan mentor didikan subuh.

Sekretaris MUI Padang Sidempuan Drs.Samsuddin Pulungan MA mengatakan penguatan terhadap didikan subuh bagi generasi muda sangat penting untuk untuk menyelamatkan generasi muda dari perilaku sosial yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dampak dari media sosial (medsos).
“Belakangan ini, perilaku sosial anak anak sudah banyak yang menyimpang, termasuk dampak dari medsos yang tidak terkontrol sehingga dibutuhkan langkah langkah konkret dan terukur untuk membina dan mendidik generasi muda,” tuturnya.
Menurut Samsuddin, rentannya generasi terpengaruh perilaku sosial yang menyimpang tidak terlepas dari konsep pendidikan dimasa SD cenderung hanya fokus pada kecerdasan intelektual. Seharusnya kecerdasan intelektual harus seimbang dengan kecerdasan spritual.
Samsuddin menggambarkan, bagaimana Rasullullah mendidik masyarakat dengan melakukan pembiasaan dalam kehidupan sesuai ajaran agama islam dan kemudian kebiasaan itu dibudidayakan sehingga jadi kebutuhan.
“Coba bayangkan setiap masjid memberikan didikan subuh dan selanjutnya jadi kebiasaan dan pada akhirnya jadi kebutuhan. MUI Minta dilakukan pemetaan didikan subuh dan untuk memotivasi dibuat perlombaan tiap tahun,” jelas Samsuddin.
Dr. Hamdan Hasibuan MPd sebagai ketua panitia sekaligus sebagai nara sumber pada Training Of Training mentor didikan subuh mengatakan didikan subuh mulai digagas di Kota Padang Sidempuan Tahun 2016 setelah melihat perilaku generasi muda yang menyimpang.
“Setelah melihat perilaku remaja yang menyimpang itu, saya mendatangi tokoh adat dan tokoh masyarakat agar dibuat didikan subuh dan mendapat respon positif dan dimulailah didikan subuh di suatu Masjid di Kota Padang Sidempuan,” tuturnya.
Namun dalam proses pengembangan didikan masjid, ungkap Dr.Hamdan didikan subuh yang melibatkan mahasiswa sebagai mentor mendapat tantangan pada salah satu masjid. “Saat itu Pengurus BKM tidak mengizinkan mahasiswa untuk memberikan didikan subuh,” ungkapnya.
Mentor didikan subuh diberi penguatan melalui TOT, ujar Handan Hasibuan diprioritaskan 50 orang mentor didikan subuh yang tersebar di enam kecamatan di wilayah Kota Padang Sidempuan.
Dr. Zainal Efendi Hasibuan sebagai nara sumber pertama menjelaskan tentang pentingnya membuat kurikulum subuh agar pembinaan dan peningkatan kualitas SDM generasi muda benar-benar terukur sehingga peserta didikan subuh dapat menjadi contoh bagi kelurga dan masyarakat.
Dalam didikan subuh, ucap Zainal Efendi generasi muda dididik dan dilatih untuk menjadi generasi cerdas yang berkarakter, beriman dan berakhlak. Sedangkan guru yang jadi mentor dalam didikan subuh juga harus mampu membuat nyaman peserta didikan subuh.
Didikan subuh, paparnya diawali dengan sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan zikir dan doa. Kemudian mentor memberikan materi pelajaran yang dirangkai dengan praktik termasuk sholat fardu dan sholat jenazah.
“Jika dilaksanakan secara rutin, maka didikan subuh jadi kebutuhan dan pada gilirannya, mental, moral dan karakter generasi muda terbangun dengan baik sesuai ajaran agama Islam,” jelas Zainal.(a39)
Ket. Foto Utama: Sekretaris MUI Padang Sidempuan Drs.Samsuddin Pulungan MA (7 kanan belakang) dan nara sumber Dr.Hamdan Hasibuan (8 kanan belakang) foto bersama dengan peserta TOT mentor didikan subuh, Sabtu (22/10). Waspada/Mohot Lubis.