P.SIDIMPUAN (Waspada) : Dalam rangka membangun sinergitas sekaligus penguatan kelembagaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan kunjungan kerja dan silaturrahmi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh.
“Kita silaturrahmi ke MPU Banda Aceh, karena Aceh dikenal dengan julukan Serambi Mekah, begitu juga Padangsidimpuan juga sering dijuluki serambi Mekahnya Sumut,” kata Ketua DP MUI Padangsidimpuan, ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA didampingi staf Administrasi MUI Padangsidimpuan Andri Mulyadi Sihite, S.Pd.I, Senin (19/8).
Dijelaskan, rombongan MUI Padangsidimpuan yang melakukan kunjungan kerja dan silaturrahmi ke MPU Kota Banda Aceh tersebut, berangkat dari Padangsidimpuan tanggal 10 Agustus 2024 dan kembali tanggal 14 Agustus 2014. Selain bertemu dengan MPU Banda Aceh, MUI Padangsidimpuan juga bersilaturahmi dengan Naposo Nauli Bulung Tapanuli Bagian Selatan-Aceh di Kota Banda Aceh.

Rombongan MUI Padangsidimpuan yang melakukan kunjungan kerja ke MPU Banda Aceh itu terdiri dari Ketua MUI Padangsidimpuan Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA, Sekretaris MUI Padangsidimpuan Dr.Zul Anwar Ajim Harahap MA, Bendahara MUI Padangsidimpuan H.Rawadi Daulay.
Kemudian, Drs.H.Syahid Muammar Pulungan SH, Drs.H.Ali Nurdin MAg, Dr.Hamdan Hasibuan MPd, Romi Iskandar Rambe SH, Drs.H.Arayad Thalib Lubis, Drs.H.Syalban Siregar, Dra. Hj.Wasliah Lubis MA, Drs.H.Sholahiddin Nasution, MA, Ahmad Yunus Hasibuan, Saidinah Hamzah SPd, Ir.H.Abdul Rahim Nasution dan Andri Mulyadi Sihite, SPd.I.
Kedatangan rombongan MUI Padangsidimpuan yang dipimpin Ketua MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan MA, disambut Ketua MPU Kota Banda Aceh, Tgk.H. Syibral Malasyi beserta jajarannya dan digelar pertemuan di Aula Kantor MPU Banda Aceh pada Tanggal 12 Agustus 2024.
Setelah Sekretaris MUI Padangsidimpuan Dr.Zul Anwar Ajim Harahap MA memperkenalkan rombongan MUI Padangsidimpuan, ungkap Ustadz Zulfan Efendi, ia kemudian menjelaskan latar belakang dan tujuan mereka mendatangi MPU Kota Banda Aceh.”Selain silaturrahmi, kita juga sharing informasi,” tuturnya.
Ustadz Zulfan menegaskan bahwa dulunya Tapanuli Selatan dengan ibu kotanya Padangsidimpuan sering dijuluki sebagai serambi Mekahnya Sumatera Utara, namun julukan serambi mekah bagi Kota Padangsidimpuan makin memudar.”Kita merasa julukan serambi mekah untuk Padangsidimpuan tidak berbanding lurus dengan perilaku masyarakat,” paparnya.

Ketua MUI Padangsidimpuan mengungkapkan bahwa Keberadaan MUI yang disebut dengan MPU sangat diperhitungkan karena masuk dalam unsur Forkopimda Plus.Bahkan MPU Banda Aceh sering dilibatkan dan diminta pendapatnya terhadap berbagai kebijakan yang akan dilaksanakan pemerintah setempat, terutama yang berkaitan dengan keumatan.
“MPU di sana sangat dihargai, bahkan MPU masuk jajaran Muspida Plus. Nasehat ulama di sana sangat didengarkan mereka, termasuk dalam menerbitkan aturan, mereka minta pertimbangan dan minta nasehat kepada MPU,” katanya.
Menurut ustadz Zulfan, banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari silaturrahmi dengan MPU Banda Aceh.” Di Banda Aceh selain MPU, juga ada Majelis Adat Aceh dan Majelis Pendidikan Aceh. Kalau seperti di Aceh tidak mungkin sama, tapi ada hal-hal bisa kita jalankan,” tuturnya.
Untuk itu, ustadz Zulfan berharap, peran MUI Padangsidimpuan bisa dilibatkan dalam berbagai kebijakan termasuk dalam penerbitan izin keramaian yang berkaitan dengan keumatan.”Jangan kalau timbul masalah yang berkaitan dengan keumatan, MUI baru diminta pendapatnya,” harapnya.
Usai pertemuan dengan MPU Kota Banda Aceh, MUI Padangsidimpuan diundang Naposo Nauli Bulung Tapanuli Bagian Selatan-Aceh untuk silaturahmi sekaligus makan bersama.(a39).