Scroll Untuk Membaca

Sumut

MUI Padangsidimpuan Latih Remaja Jadi Bilal Mayit

MUI Padangsidimpuan Latih Remaja Jadi Bilal Mayit
Ketua MUI Padangsidimpuan ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA (tengah depan) bersama pengurus MUI Padangsidimpuan foto bersama dengan peserta pelatihan bilal mayit yang digelar MUI Padangsidimpuan, Sabtu (29/6).Waspada/Mohot Lubis

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan edukasi kalangan remaja tentang tata cara melaksanakan fardhu kifayah terhadap orang yang sudah meninggal melalui pelatihan Bilal Mayit, aula rumah Ir.Arwin Siregar, Desa Hutaimbaru, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan, Sabtu (29/6).

Pelatihan Bilal Mayit bagi generasi muda se Kota Padangsidimpuan yang dibuka Ketua DP MUI Padangsidimpuan, ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA dihadiri mantan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan Ir.H.Arwin Siregar, Bendahara MUI Padangsidimpuan H.Rawadi Daulay, dan pengurus MUI Padangsidimpuan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

MUI Padangsidimpuan Latih Remaja Jadi Bilal Mayit

IKLAN

Ketua Panitia Drs.Samsuddin Pulungan MA mengatakan, dalam memberikan edukasi kepada remaja agar mampu mengurus jenazah pelatihan Bilal mayit tersebut, pihaknya menghadirkan Ketua Komisi Pemberdayaan perempuan, Remaja dan Keluarga, MUI Padangsidimpuan Dra. Hj. Tikholija Harahap dan Ketua Komisi Ukhuwah dan Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Padangsidimpuan H.Yasir Arafat Nasution, LC, MA sebagai pemateri dengan moderator Ketua Komisi Ekonomi Umat, MUI Padangsidimpuan H.Partahian Pakpahan LC, MPd.

MUI Padangsidimpuan Latih Remaja Jadi Bilal Mayit
Ustadzah Dra.Hj.Tikholija Harahap (2 kiri) membimbing remaja perempuan dalam memandikan dan mengkafani mayit perempuan dalam pelatihan bilal mayit yang digelar MUI Padangsidimpuan, Sabtu (29/6).Waspada/Mohot Lubis

Tujuan pelaksanaan pelatihan bilal mayit tersebut, ucap Samsuddin untuk mendorong kemandirian generasi muda dalam melaksanakan fardhu kifayah, baik terhadap orang tua dan keluarga maupun terhadap sesama umat muslim mengingat fardu kifayah merupakan tanggung jawab bersama sesama umat Islam

Ketua MUI Padangsidimpuan Ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA pelatihan Bilal mayit bagi generasi muda sangat penting mengingat jika seseorang meninggal dunia, maka pelaksanaan fardhu kifayah terhadap mayat tersebut sebaiknya dilaksanakan keluarga terdekat seperti anak terhadap orang tua.

Ustadz Zulfan mengungkapkan, terkadang ia meras miris mendengar pelaksanaan fardu kifayah terhadap mayat terlambat karena tidak ada keluarga terdekat yang ahli untuk memandikannya maupun mengkafaninya. “Karena itulah, anak-anakku sekalian, Ikutilah kegiatan ini dengan serius.Jangan sampai nanti orang tua kita meninggal, tidak bisa memandikannya maupun mengkafaninya,” ujar Ketua MUI.

Ditegaskan bahwa, jika seseorang sudah meninggal dunia, maka ruh berharap agar fardhu kifayah nya disegerakan untuk segera dikebumikan. “Sebagaimana Hadist Rasulullah yang artinya ‘Percepatlah kalian dalam membawa jenazah. Jika jenazah itu baik maka kalian telah mendekatkannya pada kebaikan. Jika jenazah itu jelek, maka kalian telah melepaskan dari pundak kalian,” katanya.

Ketua MUI Padangsidimpuan mengungkapkan bahwa melaksanakan fardhu kifayah merupakan tugas mulia sehingga sudah sepantasnya setiap umat Islam yang sudah dewasa mampu melaksanakan fardhu kifayah jika ada yang meninggal dunia.

Dra.Hj.Tikholija Harahap sebagai pemateri menjelaskan bahwa jika ada yang meninggal dunia, yang pertama dilakukan adalah memejamkan matanya, merapatkan mulutnya, kunci kubul dan duburnya dan lipat tangan mayat.

Kemudian sucikan mayat dari najis lepaskan perhiasan, gigi palsu dan barang-barang yang melekat di tubuhnya jika tidak mudrat, tidurkan menghadap kiblat dan selanjutnya membayar utangnya.

MUI Padangsidimpuan Latih Remaja Jadi Bilal Mayit
Ustadz H.Yasir Arafat Nasution, LC, MA (kiri) memandu peserta pelatihan dalam menshalatkan mayit dalam pelatihan bilal mayit yang digelar MUI Padangsidimpuan, Sabtu (29/6).Waspada/Mohot Lubis

Tikholija menjelaskan bahwa fardhu kifayah terhadap orang yang sudah meninggal ada empat yakni memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya. “Fardhu kifayah yang bisa dikerjakan oleh wanita, memandikan dn mengkafani,” tuturnya.

“Mayat laki-laki dimandikan oleh laki-laki dan mayat perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali sumi istri atau muhrimnya.Kapur barus dicampurkan ke air pemandian mayat bertujuan untuk menghilangkan fitnah terhadap si mayat,” ungkapnya.

Sedangkan Ustadz Yaser Arafat LC, MA menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan menshalatkan dan memakamkan jenazah sesuai dengan ajaran agama Islam.” Yang dinamakan jadi iman ialah keluarga terdekat, jika tidak ada wasiat almarhum,” ucapnya.

Sholat jenazah, lanjut Ustadz Yaser Arafat, terdiri dari 4 takbir yakni takbir pertama baca Al-Fatihah, takbir kedua baca sholawat, takbir ketiga baca doa khusus bagi si muat dan takbir keempat baca doa untuk kita dan umat Islam, kemudian ditutup dengan salam.

Pelatihan Bilal Mayit yang digelar MUI Padangsidimpuan bagi remaja perempuan muslim tersebut diwarnai dengan praktek pelaksanaan fardhu kifayah mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan hingga menguburkan jenazah yang dipandu pemateri.(a39)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE