EkonomiSumut

MPIG Akui Peran Syahrul Pasaribu Angkat Citra Kopi Sipirok

Kecil Besar
14px

TAPSEL (Waspada): Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tapanuli Selatan mengakui besarnya peran Syahrul M. Pasaribu, mantan Bupati Tapsel, dalam mengangkat kembali citra Kopi Sipirok hingga dikenal sampai ke tingkat internasional.

“Terimakasih pak Syahrul. Bantuan perjuangan bapak mengembalikan citra Kopi Sipirok sangat berdampak bagi kami. Kini, petani kopi telah mulai kembali menjadi tuan di tanah sendiri,” kata Ketua MPIG Tapsel Suryadi melalui Wakil Ketua Awaluddin Batubara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Itu dikatakannya pada peresmian Cafe One Coffee Sipirok Silua, Jum’at (3/6/2022) yang turut dihadiri Sekretaris MPIG Tapsel Asman H. Ritonga dan penggiat kopi lainnya. Hadir juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Inadnesia (HKTI) Tapsel Hamdan Nasution.

Dikatakan, terbitnya sertifikat Indikasi Geografis (IG) Kopi Arabica Sipirok dari Kemenkum HAM RI dan diserahkan ke Bupati Tapsel pada Nopember 2018 di pameran pembangunan HUT Tapsel ke-68, tidak lepas dar perjuangan gigih Syahrul dan stakeholders lainnya.

Diamini Sekretaris MPIG Tapsel Asman Ritonga, pegiat kopi Tapsel pantas bersyukur atas terbitnya sertifikat IG sebagai pengakuan negara terhadap kekhasan aroma dan rasa Kopi Arabica Sipirok.

MPIG dibentuk Syahrul Pasaribu tahun 2015, melalui Surat Keputusan Bupati Tapsel. Sampai hari ini masih banyak tugas yang harus dituntaskan dalam hal pembenahan. Antara lain pemetaan pegiat kopi dan jenis kopi di Tapsel, agar bisa mendapat nomor registrasi.

“Kita ingin masyarakat luar, khususnya pecinta kopi, mengetahui bahwa ini Kopi Sipirok dan dari Tapsel, bukan daerah lain. Sekarang ini masih seperti istilah kambing punya susu lembu punya nama,” jelas Awaluddin.

Menyahuti itu, Syahrul Pasaribu yang merupakan Ketua Dewan Pembina Kelompk Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Tapsel sangat bersyukur karena pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya komoditas kopi di daerah itu semakin berkembang.

“Dengan terbitnya sertifikat IG dan terbentuknya MPIG, Kopi Sipirok mulai berkembang pesat dan dikenal serta disukai orang banyak. Semoga Kopi Sipirok dan Kopi Tapsel lainnya semakin jaya ke depan,” harap Syahrul.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sumatera Utara ini ini bercerita. Pada masa Gubernur Sumut Raja Inal Siregar, masyarakat sudah banyak membudidayakan Kopi Sipirok yang memiliki keunggukan cita rasa dan aroma khas. Namun, belakangan mulai hilang.

“Karena itulah saat menjabat Bupati Tapsel saya terpikir mendorong kembali minat masyarakat bertanam kopi. Sehingga cita-cita almarhum Raja Inal Siregar menduniakan Kopi Sipirok dapat terwujud,” jelasnya.

Agustus 2014, dalam rangka menggairahkan minat petani, Pemkab Tapsel bersama pegiat kopi dipimpin Ayub S. Pulungan dari Jakarta menggelar Festival Kopi di alun-alun Sipirok. Diikuti 3,068 orang dan festival itu mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI)

Penasehat KAHMI Sumut ini meyakini Pemkab Tapsel mampu menyatukan semua potensi dan berkolaborasi dengan penggiat kopi. Sehingga Kopi Sipirok dikenal luas dan akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sebagaimana tujuan visi Tapsel Sehat, Cerdas dan Sejahtera. (a05)

Keterangan Gambar: Syahrul Pasaribu mantan Bupati Tapsel bersama pengurus MPIG dan para penggiat Kopi Sipirok. (Waspada/Ist)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE