Migor Dan Telur Banjir Di Sidikalang Tapi Harga Masih Tinggi

  • Bagikan

SIDIKALANG (Waspada): Minyak goreng (migor) curah dan telur ayam buras di Pasar Induk Sidikalang Kab. Dairi, terlihat banjir namun tidak berfaedah untuk menurunkan harga.

Pantauan Waspada.id, Sabtu (25/6) pengecer migor dan telur ayam buras terlihat menjamur dengan harga migor curah Rp17 ribu-Rp18 ribu/kg. Sedangkan harga telur Rp48 ribu/papan (30 butir).

Para pengecer mengaku, mereka membeli migor dari pengusaha grosir (toke minyak) masih dengan harga tinggi. Kami selaku pengecer paling hanya dapat untung Rp1000/kg dari harga tersebut. Begitu juga dengan pengecer telur ayam, mengaku membeli telur dengan harga mahal.

Kadis Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop), Iwan Taruna Berutu, dikonfirmasi Waspada.id mengatakan harga migor curah dan telur masih mahal. Kita tetap memantau harga itu ke Pasar Induk Sidikalang maupun ke berbagai pasar tradisional yang ada di Dairi, ujarnya.

Iwan menjelaskan, sudah menyurati Bulog untuk segera menetralisir harga minyak goreng curah, namun belum terealisasi.

Menanggapi harga telur ayam buras Rp48 ribu/papan (30 butir), Iwan mengatakan, pengusaha telur di Tanjungmorawa dan Binjai sudah berulang kali ditemui langsung ke tempat, agar dapat menurunkan harga, sebab di Dairi belum ada produsen telur.

Tetapi pengusaha telur di luar daerah mengaku tidak dapat menurunkan harga dengan alasan harga pakan ayam terus melonjak, terang Iwan. (a24)

  • Bagikan