MADINA (Waspada): Warga Singkuang 1, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal, Kab. Mannailing Natal — umumnya nenek-nenek — menangis histeris dan meratapi nasib warga yang terus berjuang menuntut hak plasma 18 tahun.
“Insya Allah, dalam waktu dekat ini ke kantor Bupati Madina, DPRD Madina dan DPRD Sumut. Kita sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Ketua Koperasi Perkebunan Hasil Sawit Bersama Sapihuddin, SPd.I kepada waspada.id melalui sambungan telepon seluler, Selasa (22/5).
Ditanya, rencananya, kapan masyarakat Singkuang 1 ke Panyabungan? Ketua KP-HSB di bawah kordinasi 381 peserta petani plasma ini menjelaskan, masih dalam persiapan, termasuk urusan pemberitahuan aksi ke di kantor bupati dan DPRD Madina.
“Beberapa hari lalu, kami dari Singkuang 1 sudah siap-siap menuju ke kantor bupati dan DPRD Madina, tapi karena ada agenda nasional ke Purbabaru kemarin, aksi kami tangguhkan,” ujar Sapihuddin.
Dia, yang akrab disapa Ustadz Buyung Umak mengungkapkan, sampai saat ini masyarakat masih melakukan aksi di areal perusahaan 15 hari dan belum ada komunikasi lanjutan dengan Pemkab Madina dan pihak perusahaan.
Sebelumnya, puluhan ibu, yang sebagian sudah renta, menangis dan meratap, berurai airmata agar hak masyarakat Singkuang 1 diserahkan kepada yang berhak.
“Kami sudah berhari-hari menuntut hak kami. Hari ini kami satu harian. Makan tak makan. Tolonglah, kami orang miskin. Bantulah kami,” ujar nenek duduk di kursi dengan nada mengiba berurai airmata, karena mengaku tak kuasa berdiri.
Wartawan menerima kiriman video berisi kondisi nasib Singkuang 1 sangat menyedihkan. Si nenek mengharap bantuan Presiden, Gubernur Sumut, Wakil Gubernur Sumut, Bupati Madina dan Wakil Bupati Madina agar tidak membiarkan penderitaan masyarakat.
Video lainnya, ibu warga Singkuang 1 menuturkan, masyarakat sudah membaca yasin dan memanjatkan doa agar para pengambil keputusan di pemerintahan membuka hati untuk membantu masyarakat.
“Kami orang miskin, menuntut hak kami, makan tak makan. Lihat saja, aku sudah putih rambut menunggu dan menuntut hak plasma kami. Tolonglah bantu kami Pak Presiden, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,” ujarnya. (irh)