SIMALUNGUN (Waspada): Isak tangis ratusan keluarga korban dan tabur bunga mewarnai peringatan 5 tahun tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Minggu (18/6/2023).
Ratusan warga, umumnya keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin, 18 Juni 2018 silam, mendatangi Pelabuhan Tigaras, Kec. Dolok Pardamean, Kab. Simalungun, untuk mengenang peristiwa yang menggempar dunia yang terjadi di perairan Danau Toba dengan jumlah korban 164 penumpangnya dinyatakan hilang, 3 orang ditemukan tewas dan 21 orang selamat.
Dengan menggunakan KMP (Kapal Motor Penyeberangan) Sumut, para keluarga korban beserta pengurus dan anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat, melakukan tabur bunga di lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun.

Saat acara menaburkan bunga, masih terlihat kesedihan di wajah keluarga korban. Isak tangis keluarga pecah seketika, mereka saling berpelukan. Sebelumnya, para keluarga korban didampingi tokoh agama setempat melakukan doa bersama.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba diwakili Kepala Wilayah Kerja (Kawiker) pelabuhan Tigaras, Darwin Purba, menyampaikan apresisi kepada para keluarga korban KM Sinar Bangun yang sengaja datang ke Pelabuhan Tigaras untuk mengenang orangtua, anak dan kerabatnya yang sampai kini belum ditemukan pasca tragedi tenggelamnya kapal tersebut.
” Hari ini (18 Juni 2023) persis 5 tahun peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun. Mereka (keluarga korban) datang berdoa dan menabur bunga untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban dalam kejadian menyedihkan itu,” kata Darwin.
Dia menambahkan pihaknya berharap tragedi KM Sinar Bangun tidak terulang kembali dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba sudah melakukan pengawasan ketat terhadap keselamatan kapal yang beroperasi.
Sebagaimana diketahui, peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun 18 Juni 2018 atau persis 5 tahun silam yang menelan korban sebanyak 3 orang meninggal dan 164 orang hilang, 21 orang selamat.
Peristiwa itu tidak saja menggemparkan bumi nusantara, tetapi juga menjadi perhatian dunia internasional, mengingat jumlah korban yang kehilangan nyawa cukup besar.

KM Sinar Bangun tenggelam saat berlayar dari pelabuhan Simanindo (Samosir) menuju pelabuhan Tigaras (Simalungun) persis hari keempat lebaran tahun 2018.
Pasca peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun, mengundang sejumlah menteri dan petinggi TNI dan Polri datang ke Tigaras. Namun kedatangan para petinggi itu tidak dapat berbuat banyak membantu, terbukti bangkai kapal yang tenggelam dan berikut 164 penumpang yang terpapar di dasar Danau Toba tersebut tidak dapat dievakuasi. Begitu juga kenderaan roda dua yang jumlahnya hampir mencapai 100 unit satu pun tidak ada yang terselamatkan.
Untuk mengenang peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun, Pemkab Simalungun telah membangun Tugu KM Sinar Bangun, di seputar Pelabuhan Tigaras. (a27).