Meneladani Jalan Hidup Ustadz Polisi Di Deli Serdang

  • Bagikan

CITRA polisi belakangan hari mendapat kritik di masyarakat, salah satu bukti dengan banyak munculnya tagar #percumalaporpolisi. Tagar itu muncul karena kekecewaaan masyarakat terhadap kinerja polisi dalam menangani berbagai persoalan terutama akibat oknum mencoreng nama baik kepolisian.

Artinya, ada timbul kesan polisi yang harusnya menjadi problem solver justru, menjadi trouble maker. Kapolri Jenderal Listyo Sigit di berbagai media, juga telah menegaskan agar seluruh personel polisi menyelesaikan masalah dengan memprioritaskan pencegahan dan menguraikan akar masalah. Bukan justru mengabaikan laporan masyarakat atau perbuatan menyimpang lainnya.

Dalam beberapa dialog, Kapolri juga menekankan cara-cara humanis dalam menghadapi menyelesaikan persoalan di masyarakat. Menurut hemat penulis, ada baiknya, para polisi meneladani Kasubsiluhkum Sikum Polresta Deli Serdang, Polda Sumut, Aiptu H Syahruddin Lubis SH. Penulis telah mengikuti aktivitas Syahruddin sejak tahun 2018.

Di masyarakat, dia menjadi problem solver sekaligus secercah harapan yang membawa nama baik korps Kepolisian. Dia menjalankan pekerjaan dari hati dan segenap keahlian yang dimilikinya. Selain dikenal sebagai penegak hukum, Syahruddin membagi waktu bekerjanya sebagai penceramah dan guru ngaji. Kegiatan itu dilakoninya sejak tahun 2004 silam.

Maklum saja Syahruddin memiliki kemampuan berdakwah. Sejak kecil ia disekolahkan agama. Pesan dari guru yang menekankan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain terus membekas di hatinya. Dia menyadari bahwa dengan berdakwa adalah jalan suci untuk menggapai ridho Allah SWT.

Jadi karena kelihaiannya berdakwah, Alumnus Pondok Pesantren Mustafawiyah Purban ini, dijuluki ustadz polisi. Baginya, berdakwah tidak bedanya menjalankan tugas. Sama-sama menyampaikan pesan kebaikan.

Dia mengisi tausiyah di berbagai masjid di Deli Serdang. Karena penyampaian dakwah yang sejuk. Banyak masjid dan pengajian memintanya mengisi tausiyah.

Pimpinan Kampung Qurani Desa Pertumbukan Kec. Galang Ahmadi, mengakui perjuangan Aiptu Syahruddin, dalam menyiarkan agama Islam begitu luar biasa. “ Ya menurut kami luar biasa, karena kami sudah merasakan manfaat dari perbuatan beliau (Syahruddin) dimana tiap bulan datang ke Kampung Qurani yang kita bina. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Deli Serdang karena kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” sebutnya.

Tak heran jadwal berdakwahnya pun kini padat dalam setahun. Semua dilakukannya semata-mata mengharap ridho Allah. Saat berdakwah Syahruddin tak pernah mengharapkan uang.

Baginya penghasilan dari menjadi polisi sudah sangat cukup. Selama berdakwah, Syahruddin tak jarang menerima informasi kejahatan seperti judi, premanisme hingga kekerasan rumah tangga.

Dia lantas menyampaikan informasi itu kepada jajarannya divisi lain untuk mengungkap kasus itu sebelum semakin besar. Kepada penulis, Syahruddin punya motto ‘sebelum melakukan tindakan represif tindakan preventif harus dikedepankan’.

“Dari pendekatan-pendekatan selama ini yang kita lakukan Alhamdulillah, masyarakat banyak memberikan informasi-informasi kepada kita dan kita sampaikan kepada pimpinan dan selajutnya ditindaklanjuti,” ujar Syahruddin kepada penulis.

Selain bagi masyarakat, bagi pelaku kriminal narasi-narasi dakwah yang dibawa Syahruddin, juga menjadi penerang di tengah dunia hitam yang mereka jalani.

Tak ayal setiap minggu Syahruddin kerap mengisi dakwah di lembaga pemasyarakatan hingga ruang tahanan. Di sana dia mengajari baca Alquran, shalat hingga tausiyah.

Selain itu dia juga dijuluki sosok polisi yang ingin mewujudkan Anak Deli Serdang Cinta Al-Qur’an. Karena kecintaan itu, dia mendirikan sebuah kampung Qur`ani bersama dengan para Ustadz di Desa Pertumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Dengan mengendarai sepeda motor, Syahruddin menelusuri jalan sepetak di perkampungan kecil untuk mengajarkan anak-anak membaca Alquran dengan gratis.

“Dengan adanya kampung Qur`ani ini mudah-mudahan kita berharap anak-anak dapat belajar menimbah ilmu agama di tempat ini yang mana Insyaallah dengan dengan anak pandai belajar, maka hal itu juga mendukung Polri karena kalau anak sudah taat pada agamanya maka ia akan taat terhadap hukum,” ujar Syahruddin kepada penulis.

Kegigihan Syahruddin menyampaikan narasi dakwah yang sejuk, juga dibuktikannya melalui siaran radio dia kerap mengisi tausiyah.

Semua kegiatanya diatur serapi mungkin. Dia juga tidak ingin kewajibannya sebagai seorang polisi juga terabaikan. Karena itu selama berdakwah, Syahruddin selalu meminta izin kepada atasannya.

Dia pun bersyukur selama ini, pimpinannya selalu mengizinkannnya untuk berdakwah.

Karena keaktifannya dalam berdakwa dia kerap dipercaya mabes Polri dalam kegiatan-kegiatan keislaman. Di antaranya mengikuti silaturahmi nasional Da’i Kamtibmas dari Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Arkian Lubis tahun 2018 dan sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi daerah kerja Makkah dari Kementerian Agama tahun 2016 hingga tahun ini juga dipercaya dan mendapat amanah sebagai PPIH Embarkasi Medan khusus kloter 9, Deli Serdang-Pakpak Bharat.

Layaknya personel lain, Syahruddin juga ingin menempuh pendidikan polisi lebih tinggi, namun 10 kali mengikuti seleksi, Sekolah Inspektur Polisi (SIP), seluruhnya gagal. Begitupun Syahruddin tidak menyalahkan takdir, baginya ikhtiar memang tugas manusia. Dia akan mencobanya lagi tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun depan angkatan 52 bisa lulus Sekolah Inspektur Polisi (SIP), mohon doa,”ujarnya.

Menurut penulis jalan hidup, yang dilakoni Syahruddin layak untuk diteladani. Dia menjadi problem solver di masyarakat demi menggapai ridho Allah. WASPADA

(Penulis adalah Wartawan Waspada/Sekretaris PWI Deli Serdang).

Tulisan ini mengikuti Lomba Narasi Karya Tulis (Khusus Wartawan) Dalam Rangka HUT Bhayangkara Ke-76

Teks foto: Kasubsiluhkum Sikum Polresta Deli Serdang, Polda Sumut, Aiptu H Syahruddin Lubis SH saat mengisi ceramah sebelum Pandemi Covid-19. Waspada/Edward Limbong

  • Bagikan