Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Masyarakat ‘Duduki’ Kerangkeng Manusia Di Rumah Bupati

LANGKAT (Waspada): Puluhan masyarakat yang didominasi ibu-ibu ‘menduduki’ lokasi kerangkeng manusia milik Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin, di Desa Raja Tengah, Kuala, Rabu (26/1).

Berkumpulnya kaum ibu-ibu di area kerangkeng manusia itu sebagai bentuk protes. Mereka menilai, kerangkeng tersebut berdampak baik bagi keluarga mereka yang ketergantungan narkoba.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Masyarakat 'Duduki' Kerangkeng Manusia Di Rumah Bupati

IKLAN

Karena itu mereka berharap, agar kerangkeng manusia yang dibangun bupati non aktif dapat beroperasi seperti biasa. Dimana para warga yang tadinya sudah menjalani pembinaan dapat kembali dibina kembali untuk disembuhkan dari kecanduan narkoba.

Masyarakat 'Duduki' Kerangkeng Manusia Di Rumah Bupati

Kepala Dusun I, Nangka V, Sitepu, ditemui di sela-sela aktivitas warga mengatakan, kerangkeng manusia ini sudah dikenal masyarakat sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba.

Selama ini, sebut R Sitepu, setiap warga yang ingin keluarganya direhab juga diketahui pemerintah desa dan dusun. “Semua yang mau rehab pasti dilaporkan dulu ke pihak desa dan dusun. Meski rehab ini gak ada izin, tapi pemerintah desa mengetahui,” ungkapnya.

Di lokasi rehab ini, lanjut R Sitepu, para pasien beraktivitas di luar kerangkeng mulai pukul 08:00 sampai pukul 12:00. “Mereka diajari cara merawat hewan ternak, membersihkan sawit, pakan fermentasi dan beberapa kegiatan lainnya,” ungkap R Sitepu.

“Pelatihan itu dimaksudkan agar mereka yang nantinya terbebas narkoba dapat bekerja secara mandiri. Jadi bukan diperbudak seperti yang beredar. Pelatihan itu dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman di bidangnya,” tambahnya.

Pasca peristiwa ini, sambung R Sitepu, pasien yang tadinya mendapat pembinaan sudah kembali ke rumah masing-masing. “Sebenarnya para keluarga pasien tidak mau mereka kembali ke rumah sebelum sembuh. Makanya masyarakat tidak mau rehab ini ditutup,” paparnya.

Pantauan di lokasi, kerangkeng manusia milik bupati non aktif ini memiliki dua kamar. Kamar satu diperuntukan pasien yang baru dan kamar dua pasien yang sudah lama.

Di depan kerangkeng tersebut, juga didapati dua kolam ikan yang cukup lebar. Setelah kolam, didapati kediaman bupati non aktif. Sementara di belakang kerangkeng dipadati tanaman kelapa sawit. (a34)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE