Scroll Untuk Membaca

Sumut

Mari Jadikan Ramadan Sebagai Madrasah Rohaniah

Mari Jadikan Ramadan Sebagai Madrasah Rohaniah
Al Ustadz Ali Pori Lubis, Lc, MH saat menyampaikan tausiah penyambutan bulan suci Ramadan di kantor advokat Syafi'i Pasaribu, Pane & Partner (SP3) jalan Kihajar Dewantara lingkungan VI, Sisupak, Sibuhuan, kecamatan Barumun, kabupaten Padanglawas (Palas), Senin (20/3).

SIBUHUAN (Waspada); Mari Jadikan bulan suci Ramadan ini sebagai madrasah rohaniah. Karena Puasa Ramadan merupakan ibadah yang sifatnya pribadi, memupuk kesadaran tentang keimanan dan ketaqwaan.

Demikian Al Ustadz Ali Pori Lubis, Lc, MH saat menyampaikan tausiah penyambutan bulan suci Ramadan di kantor advokat Syafi’i Pasaribu, Pane & Partner (SP3) jalan Kihajar Dewantara lingkungan VI, Sisupak, Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas), Senin (20/3).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Mari Jadikan Ramadan Sebagai Madrasah Rohaniah

IKLAN

Puasa Ramadan merupakan pembersihan diri, membina diri menjadi orang yang bertaqwa. Karena kaum muslimin memahami tiga tingkatan puasa yaitu Shoumul Awam, yakni puasa yang hanya sekedar puasa jasmani. Dan Shoumul Khawwas, yakni puasa kejiwaan/nafsani), serta Shoumul Khawwasulkhawwas atau puasa rohani.

Kata Ali Pori, latihan pengondisian diri yang kita lakukan pada bulan Sya’ban atau bulan sebelum Ramadan adalah dalam rangka membiasakan jiwa dan raga kita dalam menjalankan ibadah Ramadan, sehingga kondisi rohaniyah imaniyah meningkat, dan tubuh sudah terlatih berpuasa.

Maka ketika memasuki bulan Ramadan kita dapat langsung menyambut bulan yang mulia ini dengan ibadah Ramadan sesuai yang telah disyariatkan.

Sehingga tidak akan terjadi lagi gejolak baik jiwa maupun fisik kita, karena proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan orang-orang yang pertama kali berpuasa.

Salah satu hal yang juga harus dipersiapkan adalah bahwa Ramadan merupakan bulan santunan. Karena itu sangat dianjurkan bagi kita memberi santunan kepada orang lain terutama bagi mereka yang membutuhkan berapapun besarnya.

Dalam beberapa riwayat juga disebutlkan bahwa pahala yang sangat besar akan didapat manakala ia memberi kepada orang lain yang berpuasa, sekalipun cuma sebutir kurma, seteguk air atau sepotong roti.

Ali Pori menambahkan, bahwa menurut riwayat, Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah, digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan santunan Rasulullah SAW kepada masyarakat sampai merata, lebih merata ketimbang sentuhan angin terhadap benda-benda disekitarnya.

Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas RA bahwa ” Rasulullah lebih dermawan di bulan Ramadhan dalam melakukan amal kebajikan melebihi cepat dan luasnya hembusan angin.” (HR. Bukhari dan Muslim), jelas Ustadz Ali Pori. (a30)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE