P.SIDIMPUAN (Waspada) : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padangsidimpuan mengedukasi siswa pahami adat dan budaya pernikahan melalui kegiatan pentas seni Kearifan Lokal Tradisi Markobar dalam pelaksanaan adat pernikahan di Tapanuli Selatan.
Kepala MAN 1 Padangsidimpuan Dra. Hj. Wasliah Lubis, S.Pd, MA, Jumat (21/6) mengatakan, kegiatan pentas seni tradisi markobar dalam pelaksanaan adat pernikahan di Tapanuli Selatan tersebut merupakan implementasi dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) dalan kurikulum merdeka.
Pentas seni tradisi markobar yang dirangkai dengan penyembelihan hewan kurban guru MAN 1 Padangsidimpuan, ucap Wasliah, digelar tanggal 19 Juni 2024 dan dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padangsidimpuan, H. Masir Rambe, MA. Kegiatan itu dihadiri Kaur. TU, WKM, Guru dan Seluruh Siswa MAN 1 Padangsidimpuan.
Sebagimana layaknya pelaksanaan adat pernikahan di Tapsel, ungkap Wasliah, tradisi markobar tersebut dimulai dari ‘manyapai boru‘ (pendekatan antar keluarga untuk meminang calon mempelai perempuan). “Pada kesempatan ini keluarga calon pengantin perempuan juga memberikan syarat apa saja yang wajib dibawa calon pengantin laki-laki pada pertemuan selanjutnya, termasuk sinamot (mas kawin) hingga hantaran,”
Setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan, lanjut Wasliah, kemudian pihak kelurga calon pengantin pria melalukan kegiatan ‘marpege-pege‘ (semacam arisan) dan dilanjutkan dengan ‘manulak sere‘ atau pemberian hantaran kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan
“Keluarga pihak laki-laki juga membawa semua persyaratan yang diminta pihak keluarga perempuan sesuai kesepakatan. Selanjutnya ‘marpokat sahuta‘ (musyawarah di rumah), pernikahan (akad dan resepsi), markobar adat, mangalap boru. serta horja pabuat boru (upacara pelepasan pengantin wanita),” paparnya.
Dalam pelaksanaan pentas seni tradisi adat markobar dalam pernikahan itu, ujar Wasliah, seluruh siswa kelas X MAN 1 Padangsidimpuan dengan memaki kostum yang disesuaikan memainkan perannya masing-masing. Seperti jadi harajaon, hatobangon, alim ulama, Dalihan Na Tolu (mora, kahanggi, anak boru), orang tua calon pengantin dan tokoh masyarakat.
Kepala MAN 1 Padangsidimpuan Dra. Hj. Wasliah Lubis,S.Pd.,MA mengaku bangga dan senang melihat penampilan siswanya yang tampil memukau menjalankan perannya masing-masing dalam pentas seni adat pernikahan tersebut dengan mengunakan bahasa daerah
“Saya senang sekali melihat peserta didik yang tampil dengan antusias dan percaya diri, semuanya tampil dengan maksimal. Saya juga sampai terharu melihat bagaimana berhasilnya peserta didik kita membawakan peran saat di prosesi adat yang memang sangat penuh haru dimana saat pengantin melakukan sungkeman kepada orang tua dan itu juga berhasil membuat penonton menangis haru begitu juga moment-moment bahagia yang dibalut dengan komedi,” katanya.
Menurutnya, semua pesan dalam tradisi markobar tersebut berhasil ditampilkan secara memukau. Wasliah berharap pentas seni itu telah menambah wawasan siswa dalam memahami kearifan lokal tradisi markobar dalam adat pernikahan.
“Terima kasih kepada seluruh pembina kegiatan P5P2RA, wali kelas X MAN 1 Padangsidimpuan yang sudah melatih anak-anak kita sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar,” ujar Wasliah.
Kakan Kemenag Padangsidimpuan H. Masir Rambe, MA juga mengaku sangat senang melihat penampilan siswa MAN 1 Padangsidimpuan dalam pentas seni tradisi markobar dalam adat pernikahan itu. Ia juga mengaku takjub atas kreativitas dan inovasi MAN 1 Padangsidimpuan dalam memberikan edukasi pada siswa.
“Saya sangat bangga melihat totalitas MAN 1 Padangsidimpuan dalam implementasi P5P2RA tradisi markobar pernikahan sampai menyediakan pelaminan dan perlengkapan lainnya untuk mendukung peran dalam tradisi markobar,” katanya.
Menurutnya, pentas seni tersebut cukup bagus dalam rangka mengenal dan melestarikan adat sebagai bagian dari kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari dan juga berguna dalam mewariskan karakter budaya dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa agar peran generasi kelak tidak terlepas dari akar budaya, nilai agama dan nilai luhur bangsa.
Ketua Komite MAN 1 Padangsidimpuan, Drs. Fajaruddin Tanjung dan anggota komite, Sende Tua yang turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut juga mengungkapkan hal yang sama. “Saya sangat senang sekali melihat seluruh penampilan siswa-siswi MAN 1 Padangsidimpuan, semua memerankan perannya dengan baik dan tidak ada sama sekali yang menggunakan teks semua berjalan dengan keren.” ujarnya.
Irawati,S.Pd sebagai Ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan implementasi P5P2RA kearifan lokal tradisi markorbar berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, siswa-siswi kelas X MAN 1 Padangsidimpuan yang tampil luar biasa hari ini sudah melaksanakan latihan secara intensif selama dua bulan dibimbing oleh guru pembimbing, sehingga semua tampil dengan maksimal. Terima kasih kepada guru pembimbing dan seluruh keluarga besar MAN 1 Padangsidimpuan yang sudah memberikan dukungan kepada kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan baik,” tuturnya. (a39).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
