MADINA (Waspada) – Aliansi Mahasiswa Peduli Uang Negara (AMPUN) melakukan aksi demo dikantor Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terkait banyaknya dugaan tindak pidana korupsi di instansi tersebut serta pungutan liar yang terjadi di pasar baru Panyabungan, Selasa, (15/03)
Kordinator aksi Imam Samudra dalam orasinya mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka sudah mengirimkan surat konfirmasi terlebih dahulu, namun tidak ada respon oleh pihak Dinas Perdagangan terkait tuntutan aksi yang akan mereka lakukan
“Kami menduga banyak tindakan KKN yang terjadi di Dinas Perdaganga Madina, dan kami menuntut kepada Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal untuk segera mencopot dan mengganti Kadis Perdagangan beserta jajarannya,” ucap Imam
Imam juga mengatakan jika kepala Dinas Perdagangan Jhon Amriadi diduga ikut terlibat dalam kasus praktik korupsi di instansi tersebut serta terlibat bermain disewa tanah Relokasi Pasar Baru Panyabungan
Selain itu Imam juga mengatakan akan melakukan aksi berikutnya dengan jumlah massa yang lebih banyak dari hari ini jika tuntutan mereka tidak di tanggapi oleh Bupati Madina.

Adapun beberapa tuntutan aksi dari mahasiswa Ampun untuk dinas Perdagangan Kabupaten Madina yakni Sewa tanah Relokasi Pasar Baru Panyabungan dengan total nilai pagu anggaran Rp461.058.000, yang bersumber dari dana APBD TA. 2020
Belanja Modal Gedung Dan Bangunan-Pengadaan Bangunan Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar dengan total nilai pagu anggaran Rp178.027.482, yang bersumber dari dana APBD TA. 2020
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan total nilai pagu anggaran Rp79.950.000, yang bersumber dari dana APBD serta Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat dengan total nilai pagu anggaran Rp156.728.000,- yang bersumber dari dana APBD TA. 2020.
Sementara itu kepala Dinas Perdagangan Jhon Amriadi menjawab tuntutan dari mahasiswa AMPUN mengaku jika poin dalam tuntutan dari aksi mahasiswa tersebut salah dan tidak tepat sasaran. Dikatakannya jika semua tuntutan yang mahasiswa suarakan tersebut telah di audit oleh tim yang berkompeten
“Data yang disampaikan adek -adek mahasiswa ini tidak akurat dan kurang pas, jadi sudah saya luruskan tadi, bahwa ini semua sudah diaudit oleh pihak yang berkompeten, jadi di sini sudah lurus semua” kata Amriadi.
Jhon juga mengaku jika aksi dari mahasiswa Ampun ini cukup baik, menurutnya aksi ini sangat penting untuk Pemerintah agar tidak sembrono dalam menjalankan roda pemerintahan
“Kita juga mengapresiasi adik-adik kita ini dalam melakukan sosial kontrol pada roda Pemerintahan kita saat ini, hal yang wajib kita lawan jika memang ada indikasi korupsi agar tidak merajalela” pungkas Jhon. (Cah)