LSD Bisa Disembuhkan, Peternak Sergai Jangan Panik

  • Bagikan

PERBAUNGAN (Waspada): Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi (lembu) bisa disembuhkan untuk itu masyarakat Kab.Serdang Bedagai (Sergai) khususnya peternak sapi jangan panik.

Demikian disampaikan Bupati Sergai Darma Wijaya didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketapang Sergai Taruli S Purba, Camat Perbaungan M Fahmi serta pihak Polsek Perbaungan saat meninjau peternakan sapi milik Rusiadi yang juga Kepala Desa Pematang Sijonam di Desa Suka Jadi Kec Perbaungan yang telah sembuh dari penyakit LSD, Selasa (24/5) sore.

” Salah satu cara menyembuhkan PMK dan LSD adalah dengan meningkatkan imun sapi salah satunya dengan meningkatkan kebersihan kandang, pemberian obat, jangan panik serta segera melaporkan ke instansi terkait melalui Kepala Desa maupun Camat, mengingat di Kab.Sergai telah dibentuk Satgas Penanganan PMK maupun LSD”, terang Darma Wijaya.

Seperti yang dilakukan Kepala Desa Pematang Sijonam lanjut Bupati, dengan penanganan serius 90 persen ternak sapi miliknya telah sembuh dari LSD, padahal sudah ada sapinya yang lumpuh akibat LSD.

Diakui Bupati, hasil laporan Dinas Ketapang Sergai, sejauh ini untuk PMK pada sapi belum ditemukan di Kab.Sergai, namun ada gejala penyakit yang menyerupai PMK di sejumlah Kecamatan, sebagai langkah lanjut sekitar 15 ekor sapi dari Kec.Dolok Merawan telah diambil sampel darahnya dan telah dikirim ke Laboratorium (Lab) Balai Veteriner Medan dalam waktu dekat hasilnya akan diketahui.

Disampaikan Bupati, bahwa di Kab.Sergai saat ini mulai merebak penyakit LSD pada sapi, sebagai upaya penanganan pihak Pemkab Sergai melalui Tim Satgas terus bersiaga memantau perkembangan LSD maupun PMK, selain itu bagi peternak yang sigap penanganannya didampingi Petugas Penyuluh Lapangan telah dapat mengatasi penyakit LSD dengan persentase sembuh 90 persen.

Bupati yang akrab disapa Bang Wiwik juga menyampaikan bahwa LSD adalah penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox, penyakit LSD menyerang hewan lembu, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar.

” Meskipun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, namun LSD menyebabkan turunnya berat badan hewan, karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit”, papar Darma Wijaya.

Darma Wijaya yang juga menggeluti usaha peternakan sapi menambahkan bahwa lembu yang terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, sehingga penyakit ini bisa juga dinamai penyakit kulit benjol, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan, tutupnya.

Peternak sapi Rusiadi dihadapan Bupati menuturkan sekitar pertengah April 2022 kemarin, pertama kali melihat ternak sapinya mengalami bentolan di sekujur tubuh seperti cacar yang isinya caira darah dan nanah, suhu tubuh sapi demam lebih dari 43 derajat celsius.

” Gejala LSD berikutnya kaki bengkak, hingga lumpuh, setelah itu saya berkoordinasi dengan pihak Ketapang Sergai ternyata terserang penyakit LSD, berhubung belum ada vaksinnya , satu-satunya cara adalah dengan meningkatkam imun sapi dengan penanganan sigap”, terang Rusiadi seraya mengingatkan peternak agar segera memisahkan (mengisolasi) sapi dengan gejala LSD.

Selain itu penanganan lainnya sebut Rusiadi, tingkatkan kebersihan kandang, lakukan pengasapan, penyemprotan disinfektan, pemberian konsumsi rebusan jahe campur gula merah, penyuntikan antibiotik dan vitamin, tingkatkan kualitas pakan, serta jangan panik.

Diakui Rusiadi, dalam kurun waktu 7 hari dari 120 ekor sapi miliknya 100 ekor diantaranya sudah terserang LSD, bahkan sempat ada yang lumpuh sehingga harus dibopong dan untuk makan terpaksa disuapi.

” Yang lebih mengkhawatirkan lagi dalam kurun waktu 7 hari bobot badan satu ekor sapi dari 625 Kg turun drastis jadi 500 Kg, namun setelah ditangani secara sungguh-sungguh dan serius, serta kerja ekstra, Alhamdullilah saat ini 90 persen yang terjangkit LSD telah sembuh total dan berat badannya berangsur pulih, sisanya dalam masa penyembuhan”, papar Rusiadi.

Setelah itu Bupati Sergai bersama rombongan melanjutkan meninjau peternakan sapi milik Joni,42, di Dusun XII Desa Celawan Kec.Pantai Cermin yang terserang penyakit dengan ciri-ciri mirip PMK.

Namun setelah didampingi pihak PPL Dinas Ketapang Sergai sebahagian besar kondisi sapi menujukkan gejala membaik. (a15)

LSD Bisa Disembuhkan, Peternak Sergai Jangan Panik

Keterangan Foto:

Bupati Sergai Darma Wijaya didampingi Camat Perbaungan M Fahmi, pihak Dinas Ketapang saat meninjau peternakan sapi milik Rusiadi di Desa Suka Jadi Kec.Perbaungan yang telah sembuh dari penyakit LSD, Selasa (24/5) sore kemarin. (Waspada/Edi Saputra).

  • Bagikan