LPPM-PUI Mangrove USU Bentuk Desa Binaan Di Bagan Kuala, Sergai

  • Bagikan
LPPM-PUI Mangrove USU Bentuk Desa Binaan Di Bagan Kuala, Sergai

SERGAI (Waspada): Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara, bekerjasama dengan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove USU dan Kepala Desa Bagan Kuala, mengadakan kegiatan pengolahan sampah tepat guna di kawasan mangrove Desa Bagan Kuala, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu, 13 Juli 2024,

Kegiatan ini dipimpin oleh Ameilia Zuliyanti Siregar S.Si., M.Sc., Ph.D, bersama Prof. M. Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D, Prof. Dr. Delvian, S.P, M.P, Dr. Netti Herlina Siregar, S.KM, M.Kes, Dr. Arida Susilowati, S.Hut, M.Si, Dr. Ridwanti Batubara, S.Hut, MP, Dr. Nelly Anna, S.Hut, M.Si, dan Dr. Masitah Tanjung, S.Si, M.Si.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan secara seremonial yang dihadiri oleh Kepala Desa Bagan Kuala, Bapak Safril, tokoh agama, Bapak Sofyan Majid dan masyarakat stempat.

Dibuka oleh ketua pengabdian, ibu Ameilia Zuliyanti Siregar, dilanjutkan kata sambutan Ketua PUI Mangrove USU, Prof.M.Basyuni, S.Hut, M.Si. Ph.D dan kata sambutan dari bapak Kepala Desa Bagan Kuala, Bapak Safril.

Setelah selesai dilanjutkan penyerahan alat-alat pengelola sampah, jaring T perangkap sampah, dan alat-alat pembuatan handycraft dari variasi kulit kerang dan siput.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis sampah yang dominan dan sumber utama pencemaran di kawasan mangrove, serta mengembangkan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Desa Bagan Kuala dipilih sebagai lokasi penelitian, karena kawasan ini memiliki ekosistem mangrove yang penting namun rentan terhadap pencemaran sampah.

Sampah plastik dan bahan non-biodegradable lainnya menjadi ancaman serius bagi kelestarian mangrove di daerah ini.

Menurut Prof.Delvian, “Untuk mencapai tujuan tersebut, tim LPPM USU melakukan berbagai kegiatan seperti survei awal, pelatihan, dan Focus Group Discussion (FGD).

Survei awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah terkait sampah di kawasan pesisir dan mangrove. Selanjutnya, tim menginventarisasi jenis dan bentuk sampah berdasarkan kategori, sumber, dan pola distribusinya.

Data ini digunakan sebagai dasar untuk menyusun strategi pengelolaan sampah yang tepat guna dan berkelanjutan.

Selanjutnya, ibu Ameilia Zuliyanti Siregar melakukan “Pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat setempat menjadi fokus utama kegiatan ini.

LPPM-PUI Mangrove USU Bentuk Desa Binaan Di Bagan Kuala, Sergai

Pemahaman Mendalam

Tim memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan teknik pengelolaan sampah yang efektif. Pelatihan ini mencakup cara memilah sampah organik dan anorganik, serta penerapan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga, terutama dari kelompok ibu PKK, Remaja Peduli Pesisir, dan Masyarakat Peduli Sampah Pesisir (MPSP) Serdang Bedagai.

Kepala Desa Bagan Kuala, bersama dengan Ketua PUI Mangrove USU sangat mendukung program ini. Pada acara puncak kegiatan yang berlangsung pada 13 Juli 2024, dihadiri oleh 20 warga yang antusias mengikuti pelatihan dan diskusi mengenai pengelolaan sampah.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan ekosistem mangrove.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemberdayaan dan pendidikan lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, tim pengabdian juga mengadakan pelatihan eco print dari daun-daun mangrove dan pembuatan gantungan kunci dari kerang laut.

Pelatihan Eco Print

Pelatihan eco print mengajarkan teknik mencetak motif alami dari daun mangrove pada kain, yang dapat dijadikan produk bernilai ekonomi.

Sementara itu, pelatihan pembuatan gantungan kunci dari kerang laut memberikan keterampilan tambahan kepada masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah.

Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memahami pentingnya pengelolaan sampah yang tepat guna, tetapi juga mendapatkan keterampilan baru yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Tim pengabdian berencana untuk terus memonitor dan mengevaluasi hasil dari kegiatan ini untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Bagan Kuala dan lingkungan sekitarnya. (cpb)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

LPPM-PUI Mangrove USU Bentuk Desa Binaan Di Bagan Kuala, Sergai

LPPM-PUI Mangrove USU Bentuk Desa Binaan Di Bagan Kuala, Sergai

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *