Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

KSOP Terkesan Tutup Mata Terhadap Standar Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional

PARA pelajar yang menumpang kapal tradisional tidak ada seorangpun yang mengenakan life jacket. Waspada/Asrirrais
PARA pelajar yang menumpang kapal tradisional tidak ada seorangpun yang mengenakan life jacket. Waspada/Asrirrais

PANGKALANSUSU (Waspada): Di tengah kemeriahan upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional tahun 2024 yang diadakan KSOP Pangkalansusu, transportasi penyeberangan laut yang tak mengindahkan aturan keselamatan, malah tak mendapatkan atensi.

Padahal, pangakalan kapal tradisional jasa penyeberangan ini berada di dermaga tempat pelelangan ikan (TPI) di Jl Pelabuhan yang mana lokasinya sangat berdekatan dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalansusu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

KSOP Terkesan Tutup Mata Terhadap Standar Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional

IKLAN

Beberapa unit boat kayu ini setiap harinya beroperasi melayani rute penyeberangan dari dermaga TPI ke daerah seberang laut, seperti Desa Pulau Kampai, Desa Pangkalansiata, dan Desa Pulau Sembilan, begitu juga sebaliknya.

Sarana transportasi tradisional ini tidak hanya mengangkut masyarakat dan para pelajar, tapi juga berbagai barang. Yang menjadi sangat ironi, standar keselamatan pelayaran terkesan kurang mendapat perhatian instansi terkait.

Terbukti, para penyedia jasa angkutan atau operator pelayaran tidak pernah menyediakan life jacket buat keamanan penumpang kapal atau boat. Mirisnya, masalah keselamatan ini kurang mendapat perhatian dari pemilik otoritas, yakni petugas KSOP.

KSOP Terkesan Tutup Mata Terhadap Standar Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional

Berdasarkan pantauan wartawan, Kamis (19/9), sebuah kapal/boat mengakut para pelajar berangkat dari dermaga TPI menuju desa seberang. Sebagian generasi penerus bangsa ini duduk di bagian atas kapal kayu tersebut, tanpa mengenakan life jacket.

Faktor antisipasi terhadap potensi risiko kecelakaan sepertinya tidak menjadi fokus perhatian, padahal yang diangkut kapal tradisional ini bukan hanya sebatas barang yang merupakan benda mati, tapi menyangkut banyak nyawa manusia.

Kepala KSOP Kelas IV Pangkalansusu Merdi Loi, SE, MM tidak memberikan jawaban pasti saat ditanya berapa jumlah kapal tradisional yang beroperasi di wilayah perairan Pangkalansusu. “Nanti saya cek dulu,” ujarnya saat diminta Waspada konfirmasinya.

Ditanya apakah kapal tradisional ini sudah disertifikasi, Merdi mengatakan, kapal ini ada yang tidak layak dan pihaknya juga tidak mengeluarkan dokumen perjalanan kapal. Menurutnya, kapal tradisional ini bukan milik perusahaan, melainkan milik perseorangan.

Menanggapi masalah penumpang kapal tidak ada yang diberikan life jacket untuk menjaga keamanan dan keselamatan, dia mengaku sudah berulang kali melakukan imbauan, bahkan sudah pernah memberikan life jacket.

Menyinggung sanksi apa yang telah diberikan terhadap operator kapal tradisional yang tidak mematuhi ketentuan terkait pemakaian life jacket dan sertifikasi kelaikan sebagai standar keselamatan pelayaran, Kepala KSOP dengan singkat mengaku sanski tidak ada.(a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE