Scroll Untuk Membaca

SumutFeatures

Kisah Ladang Ganja Dan Upaya Memberdayakan Masyarakat

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Mandailing Natal AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH. Waspada/Irham H. Nasution
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Mandailing Natal AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH. Waspada/Irham H. Nasution

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Mandailing Natal AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH menyatakan, persoalan ganja di Madina sudah berlangsung sangat lama.

“Sudah tak terhitung berapa kali melakukan memimpin pemberantasan ladang ganja di Madina,” ujar AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH kepada waspada.id di ruang kerjanya, Senin (4/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kisah Ladang Ganja Dan Upaya Memberdayakan Masyarakat

IKLAN

Menurut Eddy Mashuri Nasution, sempat menjadi Wakapolres Madina dan dua “termin” menjadi Kepala BNN Madina — dihitung sekira 13 tahun — menjadi lebih paham persoalan sebenarnya.

“Saya, istri dan anak-anak sering naik gunung melihat dan menjadi lebih paham pekerjaan saya,” ujar Eddy Mashuri Nasution yang menamatkan SD, SMP sampai SMA di Mandailing Natal.

“Menurut saya, mengatasi persoalan ini bisa diatasi secara bersama-sama,” ujar Kepala BNN Madina AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH.

Dia menceritakan, pemberantasan ladang ganja tidak melulu sebatas melakukan pencabutan tanaman ganja dan pembakaran ladang ganja, tapi juga harus dilakukan pemberdayaan masyarakat.

“Alhamdulillah, pernah dilakukan pembangunan PAUD di Panyabungan Timur memanfaatkan CSR Pertamina, yang sangat membantu masyarakat proses belajar-mengajar sejak dini,” ujar AKBP Eddy
Mashuri.

Dijelaskannya, jika dimaksimalkan CSR di Madina untuk kemaslahatan masyarakat, diyakini akan memberi kontribusi lebih signifikan untuk membantu masyarakat Madina.

Dia juga menceritakan pemberian bibit kopi, yang sampai saat ini sudah panen dalam jumlah pantas disyukuri.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Mandailing Natal AKBP Eddy Mashuri Nasution, SH, MH berharap, seperti kebun sayur dan perikanan ikan tawar (seperti ikan mas), perlu dimaksimalkan yang profesional.

“Dengan cara begitu, kita tidak lagi perlu “mengimpor” sayur dan ikan mas dari luar daerah, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup petani dan petambak. Madina kaya raya, subur, tapi kondisinya begini,” ujar AKBP Eddy Mashuri Nasution. WASPADA.id/Irham H. Nasution

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE