BESITANG (Waspada): Para guru yang menjadi korban peristiwa kebakaran mess perumahan PT Raja Garuda Mas (RGM) Besitang, Sabtu (28/10), banyak mendapat rasa empati dan simpati dari berbagai kalangan. Bantuan untuk ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ ini terus mengalir
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kab. Langkat, Dr. Syaful Abdi, bersama rombongan, Minggu (29/10), turun ke lokasi kebakaran dan tempat penampuangan sementara untuk memberikan dorongan semangat dan sekligus membawa bantuan sembako buat para guru yang menjadi korban.
Ketua PGRI yang juga sekaligus menjabat sebagai Kadis Pendidikan Kab. Langkat ini menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan dasar kepada para korban yang kebetulan berprofesi sebagai guru.
Suasana haru terpancar dari ekpresi para guru saat menerima paket bantuan dari Ketua PGRI. “Kami berimakasih atas kepedulian Bapak dan rekan-rekan guru lainnya,” kata seorang korban dengan bola mata yang tampak berkaca-kaca.
Dr Syaful Abdi pada kesempatan itu meminta kepada para korban untuk tetap bersabar menerima cobaan ini. “Tetaplah bersabar, karena disebalik musibah yang dialami, pasti ada hikmahnya,” imbuh Ketua PGRI itu.
Pada hari yang sama, Ketua KNPI Kecamatan Besitang, Riyan, bersama jajaran pengurus juga turun menyalurkan bantuan sembako. Bantuan serupa juga diberikan Baznas Kab. Langkat yang diserahkan oleh Ketua Baznas Tantowi Jauhari.
Sehari sebelumnya, Yayasan RGM melalui Jefri Joe, menyerahkan bantuan antaralain, puluhan kasur, tikar, selimut, pakaian, kompor gas, dan sembako. Kemudian, pada hari yang sama Dinas Sosial Langkat turun menyalurkan bantuan.
Kasek SD RGM, Rensi, ditemui Waspada di sela penyerahan bantuan mengatakan, untuk
sementara ini para guru berserta keluarganya ditampung di gedung SMP, karena mereka sama sekali tidak memiliki tempat tinggal.
Rensi menyadari, penampungan di ruang kelas SMP ini jangka waktunya terbatas, karena itu, untuk tempat tinggal para guru selanjutnya, ia telah menyampaikan usulan melalu Yayasan RGM agar para korban diberi penempatan di mess milik perusahaan yang kosong.
Peristiwa kebakaran yang terjadi, kemarin pagi, menyebabkan 10 pintu bangunan rumah ludes terbakar. Dari 10 unit rumah tersebut, 9 unit di antaranya ditempati para guru dan 1 rumah lagi tidak berpenghuni alias kosong. (a10)