TAPSEL (Waspada) Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), OK Hazmi Usman Siregar, SH meminta Plt.Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, H.Mardiono Segera Iqra’.
“PLT Ketua Umum dan kroni-kroninya untuk IQRA’ (baca diri) atas kegagalan-kegagalan yang diperoleh, termasuk atas kegagalan PPP tidak masuk ke Senayan pada Tahun 2024 ini,” kata Ketua Majelis Pertimbangan DPC PPP Tapsel, OK Hazmi Usman Siregar, SH, Rabu (25/12/2024).
Setelah melihat dan membaca situasi, pra dan pasca Pemilu Legislatif Tahun 2024 dengan hasil akhir PPP gagal masuk ke senayan karena tidak dapat menembus electoral threshold, ucap OK, dimana PPP hanya mendapat 3,87% suara secara nasional disebabkan oleh berbagai faktor.
Menurutnya salah satu faktor penyebabnya adalah ketidak nyamanan kader serta pengurus akibat kebijakan DPP PPP yang tidak selaras dan sinkron dengan kepentingan umat di tingkat akar rumput.”Tidak jarang terjadi suara-suara akar rumput dan DPC yang tidak di akomodir oleh DPP PPP,” tuturnya.
Untuk itu, OK yang juga merupakan anggota DPRD Tapsel Periode 2 periode (2014-2019 dan 2019-2024) meminta H.Mardiono selaku Plt. Ketua Umum DPP PPP harus ikhlas, kesatria, serta totalitas bertanggung jawab atas kegagalan PPP tidak masuk ke Senayan pada Tahun 2024.
OK menuturkan bahwa ia menduga ada niat-niat yang tidak baik sejak awal menjadikan H.Mardiono sebagai PLT Ketua Umum PPP. Salah satu contoh, ungkapnya, penanganan masalah DPC PPP Tapsel dan DPW PPP Sumatera Utara, yang justru tidak mengedepankan nilai-nilai Agamis, Tabayyun sebagai salah satu aspek pundamen perjuangan partai.
Kemudian tidak menghargai dan menghormati Ulama sebagi ujung tombak perjuangan partai. “Kepemimpinan H.Mardiono terkesan hanya live service serta rekayasa dan retorika seolah-olah dekat dengan ulama, tapi ternyata di lapangan, dan akar rumput , faktanya banyak para ustad dan ulama menghindar dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan DPW dan DPC, “jelas OK.
Menurutnya, kondisi dan kejadian tersebut disebabkan oleh sikap arogansi DPW dan DPC yang hanya mendengarkan perintah dan instruksi dari Ketua Umum H.Mardiono dengan alasan untuk menyelamatkan Partai.
“DPP PPP dibawah kepemimpinan H.Mardiono untuk mengikhlaskan para kader yang memiliki militansi, integritas, loyalitas serta jaringan untuk memimpin PPP ke depan,” harapnya.(a39)