P.SIDIMPUAN (Waspada) : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan gelar Halalbihalal di Aula Kantor MUI, Jl HT Rizal Nurdin, Palampat, Padangaidimpuan, Rabu (23/4/2025. Kesucian jiwa dan ukhuwah menjadi sorotan utama dalam kegiatan halalbihalal tersebut.
Halalbihalal dengan tema “Kesucian Jiwa Modal Utama Membangun Integritas Ummat” dihadiri Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, H Harry Pahlevi Harahap bersama unsur Forkopimda, Ketua MUI Kota Padangsidimpuan ustadz Drs H Zulfan Efendi Hasibuan, MA, Ketua PCNU Padangsidimpuan, H Misbahuddin Nasution.
Kegiatan yang diwarnai dengan tausiah oleh Dosen UIN Syahada Padangsidimpuan yang juga menjabat Sekretaris Umum MUI Kota Padangaidimpuan, Dr H Zul Anwar Ajim Harahap, M.Ag, juga dihadiri MUI Kecamatan, ormas Islam, majelis taklim, dan pengurus MUI Padangsidimpuan.
Ketua MUI Kota Padangsidimpuan, ustadz Drs. H. Zulpan Efendi Hasibuan, MA dalam sambutannya mengatakan, halalbihalal tersebut bertujuan untuk mempererat ukhuwah islamiyah, memperkuat komunikasi dan kolaborasi antara unsur ulama, masyarakat, dan pemerintah, serta meneguhkan kembali semangat persatuan setelah melewati bulan suci Ramadhan.
“Kita jadikan agenda tahunan sebagai ajang untuk merajut silaturrahmi. Pertama, MUI Padangsidimpuan mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H, taqabbalallahu minna wa minkum, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Mari kita saling memaafkan supaya kita kembali ke fitrah, bersih dan suci kembali,” katanya.
Mengingat ukhuwah sangat penting dalam membangun harmoni antarsesama umat, ustadz Zulfan mengajak umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. “Mari kita rajut ukhuwah kita, perkokoh persatuan ini, dan mari kita dukung pemerintah kita untuk kebaikan di masa yang akan datang,” ajak Ketua MUI.
Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, H Harry Pahlevi Harahap, menuturkan bahwa halalbihalal dapat dijadikan sebagai wadah strategis untuk membangun rekonsiliasi sosial dan memperkuat solidaritas umat di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melalui forum ini kita bukan hanya saling memaafkan, tetapi kita memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan solidaritas sosial. Kami dari pemerintah menginginkan peran aktif MUI dan seluruh komponen umat Islam dalam menjaga harmoni, kedamaian, dan ketahanan moral bangsa,” tegas wakil Wali Kota.
Di tengah keterbatasan dan efisiensi anggaran secara nasional, ujar Harry Pahlevi, Pemko Padangsidimpuan tetap memprioritaskan program yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat. “Pemko Padangsidimpuan membuka ruang seluas-luasnya untuk berdialog, menerima masukan demi kemajuan daerah yang kita cintai ini,” jelas Harry Pahlevi.
Ketua PCNU Padangsidimpuan, Misbahuddin Nasution dalam sambutannya menyoroti integritas ummat. Ia menjelaskan pentingnya kolaborasi antara MUI dengan Pemerintah agar terus ditingkatkan karena kebersamaan ulama dan umarah menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Menurutnya, trasformasi akhlak ke generasi kita sangat penting. “Tidaklah terjadi perubahan itu tanpa dari kita sendiri yang merubahnya. Oleh karena itu kolaborasi hari ini harga mati. Kita siap untuk berjibaku dengan pemerintah Kota Padangsidimpuan,” terang Misbahuddin.
Ustadz H Ali Nasir Lubis mewakili dari jamaah dalam sambutannya menyebutkan, ada empat syarat agat bisa kembali kepada fitrah yang suci, yakni TK (Tingkatkan Kebersamaan) di dalam segala bidang, SD (Sejukkan Dada) dengan saling memaafkan.
Selanjutnya SMP (Sama-sama Memelihara Perasaan) karena belum sempurna iman seseorang jika tidak mengasihi saudaranya. yang keempat SMU (Sama-sama Memelihara Usulan) karena segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam kehidupan harus melalui musyawarah.
Ustadz Dr H Zul Anwar Ajim Harahap, M.Ag dalam tausiahnya menjelaskan pentingnya menjaga kesucian jiwa pasca-Ramadan dan membiasakan diri untuk terus menebar kebaikan. Ia juga menekankan bahwa memaafkan bukan berarti kalah, tetapi menunjukkan kedewasaan spiritual dan keberanian untuk melampaui luka-luka masa lalu.
Momentum halal bihalal ini menjadi sarana silaturrahim sekaligus forum refleksi pasca-Ramadan untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan makan siang dalam suasana penuh kekeluargaan. (a39)
