Scroll Untuk Membaca

KesehatanSumut

Kesehatan Masyarakat Tapsel Paling Kronis Di Sumut

Kesehatan Masyarakat Tapsel Paling Kronis Di Sumut

TAPSEL (Waspada): Anggota DPRD Sumatera Utara dari Daerah Pemilihan VII, Syamsul Qamar (SQ), sangat kaget ketika mengetahui Prevalansi Stunting Tapanuli Selatan tahun 2022 paling tinggi di antara 33 kabupaten/kota.

Padahal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis apabila Prevalansi Stunting lebih dari 20 persen.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kesehatan Masyarakat Tapsel Paling Kronis Di Sumut

IKLAN

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022, Prevalansi Stunting Tapsel paling tinggi di Sumatera Utara.

Yakni sebesar 39,4 persen atau naik 8,6 poin dari tahun 2021 yang 30,8 persen. Artinya, masalah kesehatan masyarakat Tapsel di tahun 2022 adalah yang paling kronis se Sumatera Utara.

“Terus terang saya kaget dan terenyuh mengetahui fakta itu,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut lewat sambungan telepon kepada wartawan, Selasa (14//3/2023).

Karena itulah di pelaksanaan Reses II Tahun Sidang IV 2022-2023 kemarin Syamsul Qamar sengaja membawa puluhan kotak makan tambahan bergizi bagi anak-anak di Tapsel.

SQ berharap, pemberian makanan tambahan tersebut dapat membantu mencegah semakin bertambahnya jumlah anak-anak stunting di Tapsel.

Makanan yang dapat menambah asupan gizi anak itu diserahkan ke Kader Posyandu agar diteruskan kepada anak-anak Tapsel yang membutuhkan.

Upaya mencegah dan menekan jumlah anak stunting adalah tanggung jawab pemerintah. Namun perlu peran semua pihak agar di tahun 2023 ini anak gizi buruk dalam waktu yang panjang di Tapsel bisa berkurang.

Dijelaskan SQ, pada pelaksanaan reses kemarin dia membagi makanan tambahan bergizi untuk anak-anak Kecamatan Angkola Timur, Batang Toru, Muara Batang Toru, Angkola Tantom dan Angkola Muaratais.

“Saya harus ikut berperan menurunkan angka stunting di Tapsel. Karena dari sekitar 25 ribu suara saya di Pemilu 2019 kemarin, sebanyak 15 ribu di antaranya adalah suara rakyat Tapsel,” terangnya.

Merujuk Study Status Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019 oleh Balitbangkes Kemenkes RI, stunting di Tapsel biasa-biasa saja. Surat Bappenas No.B.240M.PPN/D.5/PP.01.01/04/2019 dan Kepmen PPN No.10/M.PPN/HK/02/2021 juga menggambarkan itu.

Akan tetapi di tahun 2022 kemarin tiba-tiba Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes mempublikasi fakta mencengangkan. Prevalansi Stunting Tapsel 2022 mencapai 39,4 persen dan tertinggi di Sumut.

SQ berharap persoalan stunting ini segera direspon dan ditanggapi dengan cepat dan tepat oleh Pemkab Tapsel. Karena apapun ceritanya, generasi muda harus terhindar dari stunting. (a05)

Keterangan Gambar: Anggota DPRD Sumut Syamsul Qamar bagikan makanan tambahan bergizi untuk anak Tapsel, daerah Prevalansi Stunting tertinggi di Sumut tahun 2022. (Waspada/Ist)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE