“Kepemimpinan Sukhairi – Atika dan percepatan pembangunan terasa di wilayah Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), terutama di Desa Sikapas, sehingga desa ini mulai tumbuh seperti kota kecil”
Demikian disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Sikapas, Misdar Harahap saat memberi kata sambutan atas kedatangan Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution ke desa itu, Selasa (30/7).
Misdar Harahap mengakui, kunjungan orang nomor dua di Kabupaten Madina ke Desa Sikapas, sudah lama diimpikan masyarakat, karena Atika Nasution telah menjadi idola sejak masa kampenye Pillkada 2020 lalu.
Bahkan saat kampanye dulu, masyarakat sempat berkhayal seandainya Atika Nasution datang berkunjung ke desa mereka. Tapi itulah putaran kehidupan yang terkadang penuh teka-teki, berkhayalnya tahun 2020, kejadian nyata di tahun 2024, seorang Atika Nasution hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Sikapas yang dengan penuh suka cita menyambutnya.
Layaknya manja anak kepada orang tua, merekapun berharap perhatian ke wilayah Pantai Barat terutama ke desa mereka tidak berkurang, tapi bertambah untuk kesejahteraan.

Dengan raut wajah gembira diiringi senyum khasnya, wakil bupati termuda inipun menyampaikan bahwa keinginannya ke Desa Sikapas sudah lama direncanakan, karena merasa ada “utang” kepada masyarakat di desa itu. Apa lagi dalam catatan wakil bupati, waktu Pilkada lalu, Sukhairi – Atika memperoleh 72 persen suara di desa ini.
Seakan kontak batin yang telah lama begitu kuat, pernyataan Atika Nasution ini mendapat tepuk tangan dan suara riuh gembira dari warga. Atika Nasution pun menerangkan, kunjungannya ke Desa Sikapas bukan seremonial semata, tapi dia hadir membawa rombongan yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, termasuk enam dokter spesialis supaya masyarakat bisa berkonsultasi masalah kesehatan.
Atika Nasution ingin kehadirannya bersama tim bisa bermanfaat. Ia juga memaparkan keberadaan BPJS UHC yang preminya dibayar oleh pemerintah daerah melalui APBD senilai Rp44 M. anggaran yang dikeluarkan untuk membayar BPJS masyarakat, dan sekarang sudah bisa berobat di Puskesmas dan rumah sakit dengan memanfaatkan BPJS UHC hanya bermodalkan KTP dan KK.
Untuk memudahkan pelayanan BPJS gratis ini, penerbitan Adminduk pun telah dimudahkan dengan adanya petugas yang berkunjung langsung ke kecamatan membawa mobil Adminduk untuk merekam dan menerbitkan KTP.
Semua pelayanan pemerintah itu kata Atika Nasution, adalah bentuk rasa sayang orang tua kepada anak. Karena itu para kepala desa agar mengaktifkan Posyandu, serta mengimbau dan mengajak masyarakat untuk datang ke Posyandu demi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Terkait pembangunan di desa, Atika menekankan agar kepala desa berpatokan pada hasil musyawarah desa dengan melibatkan semua unsur masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Atika Nasution juga memaparkan beberapa pembangunan yang akan dikerjakan di Kecamatan Muara Batang Gadis antara lain, lanjutan peningkatan ruas Jalan H. Anif atau yang dikenal sebagai jalan Tabuyung-Manuncang, pembangunan beberapa ruang kelas, perpustakaan, dan UKS.
Kemudian pada tahun 2024 ini ada Rp18,1 miliar yang digelontorkan untuk percepatan pembangunan di kecamatan MBG. Ini dilakukan sekaligus menggeser stigma Pantai Barat anak tiri Mandailing Natal. Pembangunan infrastruktur, terutama jalan, di kawasan Pantai Barat dalam tiga tahun terakhir berlangsung masif. Bahkan tahun lalu, 1/3 dari dana DAK difokuskan pada kawasan ini.
Usai menyampaikan arahan, Atika memberikan hadiah kepada kelompok pengajian yasin dan menyerahkan KTP untuk pemilih pemula. Sebelum meninggalkan Desa Sikapas, Atika Nasution menyempatkan diri bercengkrama dengan orang tua dan juga anak-anak, seakan memberi isyarat bahwa Atika Nasution akan merindukan kembali ke Desa Sikapas. WASPADA.id/Sarmin Harahap