SIDIKALANG(Waspada): Kepala Bidang Sumber Daya Air(SDA) PUPR Dairi Makarios Sagala langsung meninjau kondisi Irigasi Bonian di Desa Bonian Kec.Silima Punggung Kab.Dairi yang sempat dikabarkan tidak berfungsi akibat irigasi di penuhi sedimen atau batuan kecil dan pasir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Dairi Makarios Sagala didampingi staf dan Koordinator Irigasi Kec.Silima Punggapunga dan Siempat Nempu Hilir Tonni Manurung Rabu(15/3) langsung melakukan tindakan pembersihan irigasi yang dipenuhi batu batu kecil dan pasir yang dibawa air dari atas pegunungan Bonian.
Dijelaskannya,Kondisi Bendung Daerah Irigasi(DI)Bonian yang dibangun 2021 saat ini sudah dipenuhi material termasuk saluran Irigasi ya yang dikerjakan tahun lalu sudah penuh sedimen.Untuk Bendung harus dikorek kembali akibat dipenuhi bebatuan dengan menggunakan alat berat.
Alur sungai Bonian ini sering meluap ketika hujan turun bahkan sudah pernah banjir bandang bebera waktu silam.
Makarios menekankan kepada petugas Penjaga Pintu Air(P2A) supaya terus menjaga dan memperhatikan pintu pintu air di Irigasi Bonian terlebih di musim penghujan serta menghimbau kepada masyarakat pemilik lahan sawah supaya secepatnya dikelola masing masing.
“Kami akan terus berupaya untuk memperbaiki jaringan irigasi jika ada yang butuh perbaikan asalkan masyarakat memanfaatkan irigasi dengan mengelola lahan sawahnya”,sebutnya.
Koordinator Irigasi Silima Punggapunga dan Siempat Nempu Hilir,Tonni Manurung kepada Waspada dilokasi Irigasi Rabu(15/3), menghimbau kepada masyarkat Desa Bonian untuk memanfaatkan lahan sawah yang selama ini sempat beralih ke tanaman jagung karena Bendung Irigasi luluh lantang dihantam banjir bandang beberapa tahun silam.
Akibat itu kata Manurung,membuat masyarakat tidak kompak untuk bercocok tanam antara bertanam padi atau jagung membuat seolah olah irigasi tidak berfungsi.
“Jadi bukan irigasinya yang tidak berpungsi tapi belum difungsikan sebagaimana peruntukannya yakni mengairi lahan sawah.Sebenarnya masyarakat bukan tidak memanfaatkan saluran irigasi akan tetapi masyarakat masih menggunakan lahan persawahan dengan menanam jagung sehingga jika dijalankan air menjadi terganggu tanaman jagung”katanya.
Petugas Penjaga Pintu Air (P2A) Natal Manurung mengatakan akan terus berupaya merawat bangunan irigasi Bonian agar tetap berfungsi seperti sedia kala.
Sekretaris PUTR Dairi Frianto Naibaho di Ruang kerjanya,Rabu(15/3) menjelaskan, laporan dari Koordinator Irigasi bahwa saluran Irigasi tertutup oleh sedimen atau batu batu kecil dan pasir membuat aliran air menjadi terganggu.
Pantauan Waspada di lokasi Bendung Daerah Irigasi(DI) Bonian tampak dipenuhi bebatuan serta saluran Irigasi tampak dipenuhi batu batu kecil dan pasir.(a25/B).

Keterangan foto.IRIGASI Bonian penuh dengan sedimen dan Kabid SDA Makarios Sagala sedang membersihkan irigasi yang tertutup sedimen.Waspada/Kartolo Munte.