TOBA (Waspada): Kementerian Tenaga Kerja melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Medan berkerja sama dengan Pemkab Toba menggelar Pelatihan Practical Office dan Barista Kopi Berbasis Kompetensi di Kabupaten Toba yang dilaksanakan di Cafe Riket Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kamis (7/4).
Pelatihan ini dihadiri langsung Bupati Toba, Ir Poltak Sitorus sebagai bentuk dukungan dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM para barista kopi di Toba.
Menurut Bupati Poltak Sitorus, daerah Kabupaten Toba memiliki 4 produk unggulan yaitu padi, jagung, kopi, dan tenun. Produk tersebut masih dikeluarkan dalam bentuk mentah yang akibatnya sangat merugikan petani.
“Ini merupakan tantangan, sehingga Pemkab berusaha agar produk ini sudah end product dan dipacking bagus. Seharusnya dikeluarkan produk beras bukan gabah, jagung dalam bentuk minyak jagung atau tepung. Demikian juga kopi seharusnya sudah bentuk bubuk dalam kemasan,” sebutnya.
“Jadi pelatihan Barista kopi ini sangat tepat sebagai kebutuhan karena dari Toba sebanyak 4.254 Ton dikeluarkan dalam bentuk biji kopi,” sambungnya.
Ditambahkannya, bahwa kebutuhan akan produk ini akan semakin besar seiring melandainya angka konfirmasi positif Covid-19 dan era super prioritas pariwisata di daerah kawasan Danau Toba, termasuk Kabupaten Toba. Apalagi fasilitas jalan, bandara dan lainnya di kawasan ini sudah semakin ditingkatkan.
Pertumbuhan penduduk dan kota akan semakin pesat, wisatawan juga akan semakin banyak datang.
“Jadi pelatihan seperti Barista dan pelayanan yang ramah dan santun pasti akan dibutuhkan bagi angkatan kerja saat ini.Ia pun mencontohkan sikap melayani Batak na Raja ketika memperlakukan wisatawan sebagai kerabat Tulang (Paman) yang dihormati,” papar Poltak.
Mengenai Barista ini, Poltak berharap bukan hanya mengenai rasa tapi juga cara penyajiannya, sehingga skill (keterampilan) membuat kopi benar-benar disukai orang.
Di Toba sendiri, imbuh Poltak, akan ada Identitas Geografis (IG) kopi yang bernama Arabica Toba.
Ia pun berharap peserta pelatihan nantinya seusai mendapatkan pelatihan bisa segera membuka usaha coffee shop dengan olahan ala Barista.
Sebelumnya pihak Kementerian Ketenagakerjaan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Medan melalui Humisar Tambunan, ST, MM selaku KABAG TU menyampaikan pelatihan berbasis kompetensi mobil unit sebanyak dua paket.
“Tujuannya adalah bagaimana anak-anak muda sebagai bonus demografi di usia produktif ini bisa bekerja. Apalagi angka pengangguran pada masa pandemi Covid-19 meningkat. Salah satu tugas kementerian tenaga kerja adalah memberdayakan mereka dengan memilik kompetensi untuk bekerja,” tuturnya.
Rahmat Siregar ST MM selaku Koordinator Penyelenggara dan Pemberdayaan dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan selama 160 jam dari tanggal 7-26 April 2022.
Turut hadir Asisten Perekonomian Pembangunan Jonni DP Lubis, Kadis Penanaman Modal Perijinan Terpadu Ketenagakerjaan Toba, Requel Hasadaan, dan Kades Lumban Bulbul, Melva Panjaitan, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Try Sutrisno Pandapotan, dan pejabat lainnya. (a36)