Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Keluarga Bupati Langkat Nonaktif Angkat Bicara, Kritik Proses Penyelidikan

Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada): Polemik kerangkeng manusia di belakang rumah Bupati Langkat non aktif Terbit Rencana Peranginangin hingga saat ini terus bergulir.

Mulai dari isu perbudakan, penganiayaan, tak berizin, hingga yang terbaru adanya dugaan korban meninggal dunia akibat penganiayaan di kerangkeng milik eks bupati tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Keluarga Bupati Langkat Nonaktif Angkat Bicara, Kritik Proses Penyelidikan

IKLAN

Berita yang terus mengalir di tengah publik ini membuat keluarga Terbit Rencana Peranginangin tak dapat menahan rasa kecewa. Untuk itu, keluarga eks bupati ini mengutus juru bicara (Jubir) untuk menyampaikan apa sebenarnya kerangkeng tersebut.

Menurut Jubir keluarga Terbit Rencana Peranginangin, Mangapul Silalahi dan Sangap Surbakti, Senin (31/1), penyelidikan yang dilakukan pihak terkait menyangkut kerangkeng manusia terlalu dini atau prematur untuk disampaikan ke publik.

Dijelaskan Mangapul Silalahi, penyebutan kerangkeng manusia saat ini juga sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Terbit Rencana Peranginangin.

Artinya, kata Mangapul, kerangkeng itu selama ini disebut sebagai tempat pembinaan bagi pecandu narkoba. “Pembinaan ini sejalan dengan komitmen untuk membebaskan generasi muda dari ketergantungan narkoba,” ucapnya.

“Ada niat baik di sana. Tapi kenapa yang dimunculkan terus menerus soal perbudakan dan sebagainya. Ada kelalaian mungkin di sana terkait perizinan, tetapi ini dapat ditindak lanjuti kemudian. Meski sebenarnya tempat itu sudah ada niatan untuk dilegalkan” tambahnya.

Keluarga Bupati Langkat Nonaktif Angkat Bicara, Kritik Proses Penyelidikan
Keluarga mantan pecandu narkoba yang mengakui sangat bersyukur adanya pembinaan narkoba di rumah eka Bupati Langkat. (Waspada/Ria Hamdani)

Terkait hal ini, lanjut Mangapul, pihak terkait terlalu cepat menyampaikan ke publik prihal temuan dari penyelidikan yang dilakukan. “Setiap penyelidikan tentunya ada tahapan hingga sampai pada kesimpulan. Namun yang kami sayangkan, pihak terkait sudah menyampaikan ke publik meski itu masih hasil sementara,” tegasnya.

“Proses pengumpulan data, informasi, investigasi, dan klarifikasi belum berjalan dengan sepenuhnya. Tetapi sudah disampaikan ke publik. Jelas ini sangat merugikan kami dan tidak patut dilakukan,” paparnya.

Intinya, sambung Mangapul, pihak keluarga sangat menghargai penyelidikan oleh semua pihak terkait, baik untuk tindak pidana umum maupun tindak pidana korupsinya.

“Tapi kami sangat berharap, agar informasi yang disampaikan ke publik sudah melewati proses yang ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan. Sehingga apa yang disampaikan tidak merugikan pihak keluarga,” pungkasnya.

Menindak lanjuti informasi yang terus bergulir ini, Mangapul mengakui akan mengambil tindakan. “Tindakan kami pasti ada. Namun, kami akan mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, pihak keluarga Terbit Rencana Peranginangin, juga menghadirkan keluarga mantan pecandu narkoba yang mengakui sangat bersyukur telah menyelematkan anaknya.

Petugas masak untuk para pecandu narkoba juga dihadirkan. Mereka mengakui, selama ini makanan yang dimasak cukup bergizi, mulai dari sayuran, ikan, maupun ayam. Makan para pecandu yang dibina juga dipenuhi tiga kali sehari. (a34)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE