Kebijakan Larangan Ekspor CPO Berdampak Pada Harga Pasar TBS

  • Bagikan

LANGKAT (Waspada): Kebijakan pemerintah melarang eksport produk crude palm oil (CPO) mulai 28 April 2022, berdampak terhadap kalangan petani. Bagaiamana tidak, harga tandan buah segar kelapa sawit (TBS) turun.

Harga pembelian TBS dari agen ke petani yang biasanya stabil, bahkan terus bergerak naik, tapi dalam dua hari terakhir ini mengalami penurunan, yakni dari sebelumnya Rp3050 pada, Minggu (24/4), turun menjadi Rp2.850.

Heri, salah seorang agen kelapa sawit kepada Waspada mengatakan, dalam dua hari terakhir harga pembelian TBS turun berikisar Rp200 per kilogram. Ia menduga, penurunan harga TBS ini dampak dari adanya larangan eksport CPO.

Agen buah kelapa sawit itu lebih lanjut mengatakan, ada kemungkinan harga TBS di tingkat petani kelapa sawit akan terus mengalami tren penurunan apabila kebijakan larangan eksport terus dilakukan, sampai batas waktu yang tidak diketahui.

“Saat ini kita harus cermat dan terus meng-up date perkembangan situasi harga penjualan di sejumlah pabrik kelapa sawit, jika tidak, kita bisa merugi,” ujar Heri seraya mengakui bahwa ia pernah rugi karena harga penjualan lebih rendah dibanding harga pembelian dari petani.

Sejumlah petani mengaku mereka merasa sangat terbantu yang mana di tengah situasi perekonomian sulit akibat Covid-19, tapi harga TBS tetap stabil, bahkan secara bertahap naik sampai menembus angka di atas Rp3000/Kg.

Akan tetapi, dengan kebijakan pelarangan eskport CPO, membuat harga TBS turun. Petani berharap, harga bahan baku minyak goreng bisa tetap bertahan dan kalau pun turun, tidak terlalu jauh nilainya. (a10)

Teks Foto: SEORANG remaja mencari pocokan melangsir buah kelapa sawit yang sudah dipanen. Waspada/Asrirrais

  • Bagikan