Kapolres Pematangsiantar Cek Peternakan Sapi Terindikasi Virus PMK

  • Bagikan

          PEMATANGSIANTAR (Waspada): Kapolres Kota Pematangsiantar mencek peternakan sapi yang terindikasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pencekan dilakukan Kapolres AKBP Fernando bersama rombongan ke sembilan lokasi peternakan sapi, Jl. Pattimura Ujung, Kel. Mekar Nauli, Kec. Siantar Marihat, Senin (27/6) mulai pukul 13:30.

Kapolres mencek peternakan sapi, guna menindak lanjuti Kementan No. 405/KPTS/OT.050/M/2022 tentang gugus tugas (task force) penanganan PMK (foot and mouth disease).

Menurut Kapolres, dari hasil pencekan di lapangan, peternak Supri, 54, memiliki ternak sapi 45 ekor dan terindikasi PMK 15 ekor, Sutrisno memiliki ternak sapi 15 ekor dan terindikasi PMK tiga ekor, Tumiran memiliki ternak sapi 32 ekor dan semua terindikasi PMK, Joko Eko Prakoso memiliki ternak sapi 50 ekor dan semua terindikasi PMK.

Kemudian, Afriany memiliki ternak sapi 12 ekor masih dalam keadaan sehat, Sutrisman memiliki ternak sapi enam ekor dan terindikasi PMK tiga ekor, Khoirul Anwar Panggabean memiliki ternak sapi 26 ekor dan seluruhnya terindikasi PMK, Andi Pratama memiliki lima ternak sapi dan terindikasi satu ekor sapi serta Rujiman memiliki ternak sapi delapan ekor dan semua terindikasi PMK. 

Hingga, total ternak sapi yang dicek di Kel. Mekar Nauli sebanyak 199 ekor dari sembilan kandang, terindikasi PMK 138 ekor dari delapan kandang, sehat 61 ekor dan gejala terjangkit mulai 17 Juni 2022 dengan gejala mulut berbuih dan tidak mau makan. 

Sampai saat ini, Pemko melakukan langkah-langkah, dimana Kapolres bersama Sekda Budi Utari, Dinas Hanpangtan, perangkat kecamatan dan Bhabinkamtibmas meninjau ke lokasi serta menghimbau agar tiap hari memberikan jamu dan penyemprotan disinfektan di kandang, memberikan obat tradisional dan memberikan obat luka merk Gusanex untuk pengobatan luka pada sapi. 

Kemudian, melakukan penyuluhan kepada peternak, agar untuk sementara, sapi tidak keluar kandang, guna menghindari penyebaran PMK. Pihak kelurahan dibantu Kapolsek Siantar Marihat AKP R. Purba, Bhabinkamtibmas dan Dinas Hanpangtan melakukan pencekan rutin tiap hari serta melaporkan ke Gugus Pemko. 

Terhadap sembilan kandang ternak sapi, Polres membuat police line. Meski demikian, sampai saat ini di Pematangsiantar belum ada ternak sapi yang mati akibat terindikasi PMK. 

Pada kesempatan itu, Kapolres menyarankan kepada peternak sapi agar mengisolasi ternak sapi mereka selama 21 hari di kandang ternak sapi masing-masing, menunggu perkembangan dan petunjuk dari Dinas Hanpangtan serta menghimbau peternak agar untuk sementara tidak memperjual belikan ternak sapi mereka dan Dinas Hanpangtan melakukan penyemprotan disinfektan di masing-masing kandang sapi, guna mencegah penyebaran PMK. 

Pencekan turut diikuti Kabag Ops AKP Muri Yasnal, Kasat Intelkam AKP Arifin Pakpahan, Kasat Binmas AKP Jahrona Sinaga, Kadis Hanpangtan Ali Akbar dan staf drh. Pinondang Hutabarat, Kepala Satpol PP Robert Samosir, Camat Siantar Marihat Robert Sitanggang, Lurah Mekar Nauli Herry Ginting, Kanit Intelkam dan Kanit Binmas Polsek Siantar Marihat Aiptu Jantri Damanik dan Aiptu B. Panjaitan serta lainnya.(a28).

  • Bagikan