MADINA (Waspada) – Terkait aksi demo Aliansi Mahasiswa Peduli Uang Negara (Ampun) kekantor Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kepala Dinas Perdagangan Jhon Amriadi tegaskan tidak akan ada lagi pengutipan diarea pasar baru Panyabungan
Demikian disampaikan Jhon Amriadi kepada wartawan selepas aksi mahasiswa Ampun, Selasa, (15/03), Jhon mengatakan jika data dan tuntutan dalam aksi demo mahasiswa Ampun tersebut salah dan tidak tepat sasaran. Karena seluruh tuntutan tersebut telah diaudit dan diperiksa oleh pihak yang berkompeten
“Tuntutan yang disampaikan mahasiswa tentang sewa lahan itu kurang akurat serta tidak pas datanya dan anggarannya, karena dalam tuntutan mahasiswa anggarannya itu bukan 400 sekian tapi 600 sekian, dan ini sudah kita salurkan ke rekening masing masing para pedagang,” ucap Jhon.
Jhon juga menambahkan jika lahan yang sebelumnya terjadi pengutipan itu sudah disewakan Pemerintah dan pihaknya juga sudah ada perjanjian sebelumnya dengan para pedagang, Ia juga menambahkan sepanjang adanya perjanjian tidak boleh diperjual belikan
Menurut pengakuan Jhon terjadinya pengutipan tersebut akibat pihak pedagang pertama sudah menjual lahannya ke pihak kedua, maka pihak kedua melakukan pengutipan antara Rp10 ribu sampai Rp20 ribu per lapak ke pedangan
“Kita juga sudah meluruskan ke pedagang dan klarifikasi masalah tersebut agar tidak lagi terjadi kemudian hari, karena lahan tersebut masih berstatus milik Pemerintah,” terangnya
Jhon juga menghimbau kepada masyarakat yang bergantung hidup di pasar baru Panyabungan agar jangan ada lagi terjadi pengutipan, apabila terjadi pengutipan lagi maka ia mengaku akan memprosesnya secara hukum yang berlaku.
“Untuk pengutipan dipasar baru kita pastikan tidak akan ada lagi, jika ke depan kita temui lagi, maka akan kita tindak secara tegas” terang Jhon.(Cah)
Keterangan Foto : Kepala Dinas Perdagangan Jhon Amriadi. Waspada/Ali Anhar Harahap